Showing posts with label Cusco. Show all posts
Showing posts with label Cusco. Show all posts

Tuesday, 27 October 2015

PENAKLUKAN KERAJAAN INCA OLEH FRANCISCO PIZARRO




Penemuan benua Amerika oleh orang-orang Spanyol merupakan sebuah petualangan besar. Tidak hanya sebuah petualangan pencarian kekayaan alam tetapi juga untuk menyebarkan agama. “Gold, Glory and Gospel” adalah semboyan mereka untuk menemukan dan menaklukkan “dunia baru”.

Cristobal Columbus menemukan benua Amerika tahun 1492. Tetapi yang benar-benar menaklukkan berbagai kerajaan di Amerika Tengah dan Selatan adalah Hernan Cortez dan Francisco Pizarro. Hernan Cortez menaklukan Amerika Tengah yang dimulai dari Meksiko. Sementara Francisco Pizarro menaklukkan Amerika Selatan yang dimulai dengan menaklukkan Kerajaan Inca di Peru (sekarang ini).

Tahun 1524 Francisco Pizarro bersama dengan Almagro dan Hernando de Luque, bergerak ke arah selatan dari Meksiko untuk menguasai wilayah yang pada waktu itu dikenal sebagai “Piru”. Berbagai cerita yang mencengangkan tentang Kerajaan Inca membuat Pizarro dan kawan-kawan berpetualang ke bagian selatan Amerika dan mencoba keberuntungan mereka. Antara tahun 1524 sampai tahun 1528, Pizarro melakukan dua percobaan untuk menguasai wilayah ini. Dan mereka gagal. Setelah gagal dalam dua ekspedisi, Pizarro meminta dukungan langsung dari Spanyol. Tahun 1529 Pizarro ke Spanyol untuk meminta dukungan dari Raja Carlos I. Dukungan dari Raja Spanyol tersebut dinyatakan dalam sebuah perjanjian yang dikenal sebagai “Capitulacion de Toledo” pada tanggal 17 Agustus 1529. Pizarro mendapat dukungan dari Raja Spanyol sebagai satu-satunya pemerintah, kapten jenderal dan penguasa “wilayah baru” yang akan dikuasainya. Sebelum ke Amerika dia juga mengundang keluarga besarnya untuk ikut bersamanya berpetualang ke “dunia baru”. Di antara saudaranya yang terkenal adalah Francisco de Orellana yang nanti menemukan Amazon dan Hernando.

Pada tahun 1531, Pizarro dan pasukannya tiba di Peru. Saat mereka tiba Kerajaan Inca yang baru dibangun kembali seratus tahun sebelumnya sedang mengalami perang saudara. Atahualpa dan Huascar yang adalah anak dari Huayna Capac (Raja Inca sebelumnya) berperang. Situasi ini tidak membuat Pizarro untuk langsung berperang karena dia tidak memiliki pasukan yang besar untuk berperang. Atahualpa juga tidak melihat orang-orang Spanyol sebagai musuh, walaupun mereka selalu mematai semua gerakan orang Spanyol.  Pada tahun 1532, masyarakat di wilayah ini mulai tidak senang dengan dominasi Raja Inca dan mulai berafiliasi dengan orang-orang Spanyol supaya melawan Kerajaan Inca. Situasi inilah yang membuat Pizarro merasa beruntung dan mulai melakukan serangan terhadap Kerajaan Inca.

Kesiapan Pizarro untuk berperang dengan Kerajaan Inca tidak ditanggap oleh Atahualpa. Karena bagi Atahualpa orang-orang Spanyol bukan merupakan sebuah ancaman. Atahualpa bisa mempersatukan masyarakatnya dalam hitungan hari untuk menyerang orang-orang Spanyol bila mereka menyerang.

Tekanan dari sesama rekan Pizarro yang melihat Pizarro tidak layak mendapat dukungan dari Raja Spanyol, apalagi dia sudah gagal dalam dua percobaan sebelumnya, membuat Pizarro tidak sabar. Dia harus membuktikan kepada Raja Spanyol dan rekan-rekannya bahwa dia bisa menguasai “dunia baru” tersebut. Pizarro menyadari bahwa menyerang Kerajaan Inca yang begitu terorganisir, memiliki persediaan makanan yang rapih, dan pasukan yang kuat, tidak akan mudah untuk dikalahkan. Setelah mengelilingi Peru akhirnya Pasukan Pizarro mendekati Benteng Inca di Cajamarca. Keberadaan mereka di sini bukan merupakan sesuatu yang mencengangkan bagi Atahualpa karena mata-mata mereka sudah memberitahunya.

Sementara pasukan Pizarro berjaga-jaga seandainya mereka diserang, Atahualpa malah pergi bersenang-senang dengan mandi sauna di beberapa tempat permandian air panas di luar kota Cajamarca. Baginya sekelompok kecil pasukan Pizarro bukan merupakan ancaman. Di pihak lain Pizarro sangat berniat untuk bertemu dengan Atahualpa bahkan mengirimkan pesan untuk bertemu dengannya. Atahualpa menerima pesan Pizarro. Orang-orang Inca belum pernah melihat kuda. Pengetahuan masyarakat Inca yang kurang akan kuda ini dimanfaatkan oleh Pizarro. Pasukan Pizarro duduk di atas kuda mereka dengan gagah berani yang membuat masyarakat Cajamarca tercengang dan takut. Pasukan berkuda Pizarro membuat masyarakat Cajamarca kagum dan lari, sementara Atahualpa mendengar dengan tenang cerita masyarakat kepadanya.

Atahualpa menerima utusan Pizarro bahkan memberi minuman penghormatan kepada utusan tersebut. Dia lalu memutuskan untuk bertemu dengan Pizarro di Cajamarca pada hari berikutnya. Sementara itu Pizarro bersiap-siap bagaimana dengan pasukan yang begitu kecil untuk menyerang Atahualpa yang begitu kuat. Bagi Pizarro inilah saatnya untuk menunjukkan “kehebatannya” kepada dunia. Pagi-pagi buta dia mempersiapkan orang-orangnya untuk berperang. Mereka bersembunyi di sekeliling istana di Cajamarca sambil menunggu kedatangan Atahualpa. Setelah lama menanti, muncullah pasukan Inca bersama dengan Atahualpa. Di tengah situasi ketakutan akan kekuatan pasukan Inca, Pizarro dan beberapa orang temannya menanti Atahualpa. Atahualpa ditanduh oleh bawahannya dan memakai pakaian kebesarannya yang dipenuhi dengan berbagai hiasan emas dan perak. Orang-orang Spanyol tercengang akan kekuatan dan kekayaan Raja Atahualpa.

Seorang pastor utusan Pizarro mendekati Raja Atahualpa sambil membawa salib dan Kitab Suci. Dia meminta Atahualpa untuk membuang kepercayaannya dan harus taat kepada Raja Spanyol. Setelah berdiskusi begitu lama lewat seorang penerjemah, sang pastor memberikan Kitab Suci kepada Raja Atahualpa. Atahualpa membongkar Kitab Suci tersebut dan tidak menemukan sesuatu yang bernilai dalam buku tersebut. Karena itu dia membuangnya ke lantai dan bagi orang Spanyol ini adalah sebuah pengkianatan terhadap mereka. Karena itu Pizarro meminta supaya orang-orang yang tadinya bersembunyi untuk menyerang. Pasukan Atahualpa yang begitu besar kaget dan tidak bisa berbuat apa-apa di tengah suara senjata yang merupakan hal baru bagi mereka. Atahualpa langsung ditangkap dengan mudah. Pizarro menahan Atahualpa karena ia berpikir bahwa jika ia menahan Atahualpa itu berarti seluruh Kerajaan Inca ditahan dan berada di bawah komandonya. Raja Inca tersebut ditahan dalam sebuah pengawalan yang ketat, namun dia memberikan kebebasan kepada Atahualpa untuk berada bersama dengan tiga istrinya dan tetap menjalankan tugasnya sebagai Raja bagi masyarakatnya.

Masyarakat yang takut akan Rajanya dibunuh oleh Pizarro dan penjagaan yang ekstra ketat membuat situasi menjadi lebih tenang. Pizarro akhirnya berrencana untuk membangun tempat tinggal di wilayah ini. Namun demikian orang-orang Spanyol merasa ada sesuatu yang kurang. Kedatangan mereka ke wilayah ini adalah untuk mencari emas. Dan sekarang mereka tidak melihat emas sama sekali. Orang-orang Inca memang menyembunyikan apa saja yang mereka miliki dari orang-orang Spanyol termasuk emas. Bahkan kota Machu Picchu yang terkenal itu baru ditemukan 400 tahun setelahnya, karena mereka menyembunyikannya dari orang-orang Spanyol.

Dengan keyakinan bahwa orang-orang Inca menyembunyikan emas dan perak serta kekayaan lainnya, orang-orang Spanyol menjadi curiga. Pizarro mengirim orang-orangnya ke seluruh kerajaan untuk mencari emas. Pencarian mereka yang begitu jauh dan berbahaya tidak menemukan apa-apa. Karena tidak menemukan apa-apa mereka memaksa masyarakat untuk berbicara dengan kekerasan. Masyarakat Inca disiksa. Perjalanan mereka mencari emas dikenal masyarakat sebagai perjalanan penyiksaan. Namun demikian masyarakat Inca tidak memberikan emas atau perak kepada pasukan Pizarro. Karena disiksa terus akhirnya masyarakat Inca mau mengikuti ajaran agama orang Spanyol namun mereka menginterpretasinya dengan cara mereka. Tetapi emas dan perak mereka tidak beri.

Karena tidak menemukan emas, Pizarro mulai frustrasi. Dan dia berpikir bahwa dia dikianati atau ditipu oleh Atahualpa bahwa kerajaan Inca tidak memiliki emas. Karena itu Pizarro mulai tidak percaya akan Atahualpa dan menyiksanya serta mengancam akan membunuh Atahualpa apabila dia tidak memberitahukan di mana emas-emas mereka disimpan. Karena tidak ada pilihan lain, Atahualpa akhirnya memberikan penawaran kepada Pizarro. Raja Atahualpa akan memenuhi sebuah ruangan dengan emas dan perak dan setelah itu Pizarro harus membebaskannya. Artinya nyawa Atahualpa ditukar dengan emas atau perak satu ruangan penuh. Pizarro setuju dengan Atahualpa.

Atahualpa memanggil semua anak buahnya dan dari seluruh daerah masyarakat berdatangan membawakan emas dan perak sampai satu ruangan penuh. Persis pada saat Atahualpa meminta pembebasannya karena sudah memenuhi janjinya bantuan pasukan dari Spanyol yang dipimpin oleh Almagro tiba. Pasukan yang ada membuat Pizarro merasa semakin kuat karena itu dia tidak membebaskan Atahualpa bahkan Atahualpa dieksekusi pada tanggal 26 Juli 1533.

Pasukan yang semakin besar dan ketakutan masyarakat Inca membuat Pasukan Pizarro dan teman-temannya bisa menguasai Kerajaan Inca dengan mudah. Kota berikut Cusco yang merupakan ibukota Kerajaan Inca dikuasai dengan mudah. Dan pada tanggal 18 Januari 1535, Pizarro membangun Kota Raja di pinggir laut Pasifik , yang kemudian dikenal sebagai Kota Lima (Ibukota Peru sekarang ini). Dan sejak saat ini proses kolonisasi Kerajaan Inca dan wilayah Peru dimulai.

Berton-ton emas dan perak dibawa ke Raja Spanyol sesuai dengan perjanjian yang dibuat Pizarro. Raja Carlos membutuhkan emas tersebut untuk melunasi semua utang yang dimilikinya karena kalah perang. Namun demikian, banyak dari emas dan perak yang dibawah ke Spanyol ini tidak sampai di Spanyol karena dirampok di tengah jalan bahkan ada kapal yang tenggelam.

Friday, 24 October 2014

QHAPAQ ÑAN : JALAN SETAPAK INKA


Qhapaq Ñan (Kapak Nyan) adalah jalan setapak Inka. Sampai sekarang jalan setapak ini masih belum dikenal dengan baik oleh publik. Jalan ini dibangun kurang lebih 650 tahun yang lalu untuk menghubungkan beberapa wilayah yang dikuasai Inka supaya mempermudah komunikasi, transportasi, perdagangan dan juga untuk memperkuat sistem pertahanan mereka.

Jalan setapak Inka ini menjadi sangat menarik karena menyusuri berbagai zona geografis yang berbeda di muka bumi ini. Mulai dari puncak Pegunungan Andes yang bersalju di atas 6000 meter di atas permukaaan laut sampai daerah pantai Pasifik dengan melewati hutan tropik, lembah dan padang pasir. Selain itu, rute jalan setapak Inka ini menunjukkan tingkat arsitektur yang tinggi yang bisa disejajarkan dengan Tembok China atau Jalanan Bangsa Romawi di Eropa.

Jalan setapak Inka ini berawal dari kota Cusco (Ibukota Kerajaan Inka) menuju empat wilayah yakni Chichasuyu, Antisuyu, Cuntisuyu, dan Collasuyu. Mereka memanfaatkan benar topografi yang ada untuk membangun jalan setapak tersebut. Jalan ini membuat berbagai wilayah di Kerajaan Inka bisa berkomunikasi dan menukar hasil produksi mereka dengan mudah.

Sekarang ini jalan setapak Inka yang terkenal adalah jalan setapak dari Cusco menuju Machu Picchu. Jalan setapak sejauh 43 km itu melintasi berbagai wilayah pegunungan yang sering ditutupi awan, dengan batu-batuan yang khas dan pemandangan yang luar biasa indahnya. “Camino del Inca” ini sudah sering dilalui oleh ribuan turis setiap tahunnya. Tetapi dalam kenyataannya masih ada begitu banyak jalan setapak Inka yang masih dipakai oleh masyarakat di mana jalan raya pemerintah belum ada.

Qhapaq Ñan ini menelusuri wilayah Inka sepanjang 23.000 km. Sebanyak 11.000 km berada dalam wilayah Peru. Banyak jalan setapak Inka ini juga melewati berbagai wilayah yang dilindungi seperti hutan lindung. Di Peru jalan-jalan setapak Inka ini menelusuri kurang lebih 56 daerah yang dilindungi oleh pemerintah. Tidak mengherankan apabila pemerintah Peru menjadikan “Camino del Inca” ini sebagai museum hidup di alam karena melewati berbagai tempat yang memiliki nilai sejarah yang tinggi, seperti tempat arkeologi yang menunjukkan besarnya budaya masa lalu yang pernah ada di wilayah ini.


Benny Kalakoe

Wednesday, 7 September 2011

MENELUSURI CUSCO, URUBAMBA DAN MACHU PICCHU

Tepat jam 10.00 AM pesawat kami mendarat di kota tua Cusco. Perjalanan selama satu seperempat jam dari Lima ibukota Peru tidak terasa setelah menikmati indahnya Peru dari udara. Kedinginan cuaca Cusco menyambut kami sehingga kami harus menggunakan jaket berlapis. Cusco adalah kota tua Inca, yang dulunya adalah pusat kebudayaan bangsa Inca. [caption id="attachment_129" align="alignleft" width="300" caption="Katedral Cusco di malam hari"][/caption]
Minum Daun Coca
Kota Cusco terletak 3.400 meter di atas permukaan laut. Karena ketinggiannya maka konsentrasi oksigen agak berkurang. Tidak mengherankan kalau para turis di sini mengalami sakit kepala atau perut kembung karena efek samping ketinggian. Letak Cusco yang tinggi membuat para turis harus bersiap diri untuk menghadapi efek samping ketinggian ini.
Namun demikian orang-orang Inca memiliki obat yang mujarab untuk ketinggian. Yakni daun Coca (bahan dasar buat cocain). Daun coca di Cusco dijual bebas seperti permen. Bahkan di Peru sendiri ada teh yang bernama Teh Uña de Gato yang terbuat dari daun coca. Ketika kami tiba di hotel di mana kami menginap, mereka menyarankan kami supaya beristirahat 2 sampai 3 jam sambil minum teh daun coca atau makan daun coca. Ternyata daun coca adalah obat ketinggian dan memperlancar pencernaan sehingga orang tidak pusing bila berada di ketinggian. Orang-orang Inca mengkonsumsi daun coca setiap hari sehingga mereka tidak memiliki masalah dengan ketinggian. Teh daun coca ini membuat kami bertahan untuk menelusuri indahnya Cusco sore dan malam hari.
Kerajaan Inca: Cusco
Setelah makan siang kami dijemput oleh tour guide kami untuk menelusuri kota Cusco. Cusco adalah kota tua pusat kebudayaan Inca zaman dulu. Kami diantar menuju pusat kota yang biasanya dalam dunia hispanik (yang berbahasa Spanyol) disebut Plaza de Armas (pusat kota). Di pusat kota kami menyaksikan megahnya Katedral Cusco. Sebelum disulap menjadi katedral, tempat ini pada zaman Inca adalah Istana Viracocha Inca. Katedral ini dibangun tahun 1539. Orang-orang Inca sangat terkenal dengan perhiasan mereka yang terbuat dari emas. Sisa-sisa emas mereka masih bisa terlihat dalam perhiasan-perhiasan dalam katedral ini. [caption id="attachment_120" align="alignright" width="240" caption="Kota Cusco dalam bentuk Puma"][/caption]

Yang unik dari Katedral Cusco adalah hiasan-hiasan emas yang merupakan kombinasi antara ajaran Kristen dan Kepercayaan Inca. Misalnya patung bunda Maria yang berbentuks segitiga, patung Marianya adalah lambang kekristenan tetapi segitiganya adalah lambang Inca. Orang Inca mengenal tiga sisi kehidupan yang berputar (inkarnasi) yang dilambangkan dengan Burung Rajawali (El Condor) yakni dunia atas / surga, Puma dunia bumi / manusia dan Ular lambang dunia bawa/mati. Begitu juga dengan La Chacana (Salib Inca). Kosmologi Inca berbentuk seperti salib. Di tengah-tengah simbol La Chacana ini ditempatkan salib Yesus Kristus sehingga terjadilah pembauran antara Kekristenan dan kepercayaan Inca. [caption id="attachment_126" align="alignright" width="250" caption="La chakana"][/caption]
Kemegahan hiasan-hiasan katedral ini sangat mengagumkan, tetapi tidak bisa difotokan karena dilarang mengambil foto selama di dalam katedral.[caption id="attachment_118" align="alignleft" width="300" caption="Katedral Cusco"][/caption]

La Chacana (salib Inca) dan Gereja Katedral Cusco.
Dari Katedral Cusco kami menelusuri jalan-jalan Inca menuju Istana Qoriqancha. Istana Qoriqancha adalah salah satu istana yang dipenuhi dengan hiasan emas. Di istana ini terdapat Santuario del Sol, tempat pemujaan terhadap Matahari yang dipenuhi dengan emas. Semua tempat pemujaannya dipenuhi dengan emas. Bahkan ditemukan beberapa kuburan yang dikelilingi oleh emas ditempat ini. Selain itu ditempat ini juga ada tempat penyembahan Luna dan Venus (Dewa Bulan dan Venus). Templo de la Luna adalah tempat kuburan para perempuan Inca dan Templo de Venus adalah tempat ritus dan pengurbanan Inca. Tempat ini sekarang telah menjadi Gereja Santo Domingo di mana terdapat seminari dari ordo Dominican.

Istana Qoriqancha yang sekarang menjadi Gereja Santo Domingo.[caption id="attachment_130" align="alignright" width="300" caption="Qoriqancha pada malam hari"][/caption]
Dari Qoriqancha kami menuju Sacsayhuamán. Sacsayhuaman terletak kurang lebih 2 km di luar Kota Cusco dengan ketinggian 3.700 meter di atas permukaan laut. [caption id="attachment_131" align="alignleft" width="300" caption="Sagsayhuaman"][/caption]Di sini kita bisa saksikan kekuatan Inca yang membangun kota dengan batu ribuan ton. Di sini menurut para ahli dilakukan ritus terhadap dewa air. Dari sini bisa dilihat kota Cusco dalam bentuk yang sesungguhnya yakni binatang Puma (Lihat gambar di bawah ini)
Di depan Qoriqoncha



Inilah model kota Cusco zaman dulu. Cusco adalah kota yang berbentuk Puma. Sekarang ini bentuk ini tidak bisa dilihat dengan jelas karena perkembangan kota yang besar.
Setelah mengunjungi semua tempat turis di Cusco kami kembali ke Plaza de Armas untuk menikmati indahnya Cusco di malam hari sambil menikmati makan malam. Rasa-rasanya seperti tinggal di Eropa saja karena di sini banyak sekali turis orang Eropa dan juga dari Asia. Setelah makan malam kami cepat-cepat ke hotel untuk beristirahat, menyiapkan diri untuk menikmati perjalanan tour hari berikutnya.
Lembah Urubamba: Ollanta y Tambo
Tepat pukul delapan pagi kami sudah dijemput untuk menelusuri Lembah Urubamba. Perjalanan menuju Lembah Urubamba memakan waktu kurang lebih 2 jam. Sepanjang perjalanan kita bisa menikmati indahnya pegunungan Andes yang dipenuhi dengan es. Kemudian perjalanan menurun menuju Lembah Urubamba. Urubamba sebenarnya adalah nama sungai yakni Sungai Urubamba. Kadang-kadang daerah ini disebut juga Secret Valley, karena daerah ini merupakan tempat rahasia atau tempat yang baru diketahui oleh orang Spanyol belakangan. Sungai Urubamba merupakan urat nadi perekonomian Inca. Disekitar lembah ini ditemukan daerah-daerah pertanian orang Inca. Berbagai macam tanaman khas Inca ditemukan di daerah ini, misalnya quinua, maca, kiwicha dll. Selain itu di daerah ini juga terdapat industri kain alpaca dari bulu binatang llama.[caption id="attachment_128" align="alignleft" width="300" caption="Lembah Urubamba"][/caption]
Tempat pertama yang kami kunjungi di sini adalah Pisac. Pisac adalah kota di tengah Lembah Urubamba, tempat di mana kita bisa menikmati indahnya hasil kerajinan tangan budaya Inca, seperti kain alpaca dan berbagai jenis hiasan emas dan perak. Di sini kita bisa menikmati juga bagaimana mereka membuat kain alpaca (seperti tenunan songket di NTT). [caption id="attachment_115" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan menuju Lembah Urubamba"][/caption]


Lembah Urubamba
Di kedua ujung lembah yang panjang ini terdapat dua situs penting yang membuat tempat ini disebut sebagai “Secret Valley” (Lembah Rahasia) karena disini ditemukan dua kota rahasia Inca yakni Ollantaytambo dan Machu Picchu.
Ollantaytambo
Ollantaytambo adalah sebuah kota di salah satu ujung Lembah Urubamba. Ini merupakan kota tempat Raja Inca terakhir Manco Inca Yupanqui bertahta dan meneruskan kekuasaannya. Di sini dia membangun kota Inca dengan masyarakat Inca. Civilisasi Inca bisa dipelajari di sini. Keluarga-keluarga Inca masih berada di daerah ini. Sama seperti kota Cusco Ollantaytambo juga merupakan kota yang dibangun dengan bentuk Puma. Di kepala Puma ini terdapat tempat penyembahan terhadap Dewa Matahari yang dalam Bahasa Quechua (Inca) adalah Inti Raymi. Hal yang sangat mencengangkan adalah bahwa kota ini dibangun sesuai dengan tata letak planet dan dibangun di atas gunung dengan bebatuan yang besar. Susah dibayangkan teknologi apa yang mereka gunakan sehingga bisa membangun kota yang begitu megah dan kuat. Karena itu banyak orang mengatakan bahwa kota ini dibangun oleh manusia dari planet lain atau manusia angkasa luar. Tetapi sebenarnya ini adalah ketekunan dan kerajinan orang Inca yang dilandasi oleh kepercayaan mereka terhadap Inti Raymi.

Sisa-sisa reruntuhan Ollantaytambo dan tempat penyembahan Dewa Matahari di puncak Ollantaytambo
Setelah menikmati indahnya Ollantaytambo kami mengunjungi Kampung Chinchero. Kampung Chinchero berada di ketinggian kurang lebih 4070 meter di atas permukaan laut. Di sini adalah perkampungan Inca yang masih meneruskan semua bentuk kerajinan Inca terutama menenun. Di sini para turis menyaksikan bagaimana mereka membuat tenunan dari alpaca (bulu llama). Daerah ini sangat dingin dan memiliki pemandangan yang indah karena berada di ketinggian. Setelah menyaksikan cara mereka menenun kita juga bisa membeli berbagai hiasan atau kerajinan tangan Inca misalnya baju dari alpaca. [caption id="attachment_116" align="aligncenter" width="300" caption="Ollanta y Tambo"][/caption]

Setelah itu kami kembali ke Cusco dan beristirahat untuk bersiap-siap menuju kota rahasia berikutnya yakni Machu Picchu yang merupakan salah satu dari keajaiban dunia.
Machu Picchu
Jam 6 pagi kami berangkat menuju Ollanta untuk mengambil kereta menuju Machu Picchu. Tepat pukul 8 pagi kami tiba di Ollanta dan langsung naik kereta api menuju Aguas Calientes. Naik kereta api merupakan suatu hal yang biasa. Tetapi naik kereta api Ollanta ke Aguas Calientes merupakan suatu pengalaman yang khusus bagi saya, karena ini adalah rel kereta api tertinggi di dunia kurang lebih 2000 km di atas permukaan laut. Juga karena kereta api ini melewati lembah di sepanjang sungai seperti berjalan di tengah hutan. Udara yang segar dan dingin membuat kita merasa sepertinya berjalan di tengah hutan.
Di kereta ini saya bertemu dengan semua turis yang bertujuan mengunjungi Machu Picchu. Selain itu patut diketahui juga bahwa untuk sampai ke Machu Picchu bisa dicapai dengan jalan kaki, yang melewati berbagai lembah curam. Bagi yang suka ketinggian dan bertahan dengan udara dingin ini adalah suatu petualangan yang menyenangkan. Bagi mereka yang tidak punya cukup waktu bisa dicapai dengan naik kereta ini. Suasana di kereta sangat menyenangkan. Di sini saya bertemu dengan turis-turis dari Indonesia yang juga dalam perjalanan menuju Machu Picchu. Dua jam perjalanan kereta dengan melewati daerah pertanian, sungai, gua dan hutan membuat perjalanan ini sangat menyenangkan. Apalagi keretanya berjalan dengan pelan supaya para turis bisa mengambil foto.
Di Aguas Calientes kami disambut oleh guide Cusco Travel yang sudah siap menemani kami. Di Machu Picchu makanan dan minuman harganya mahal jadi lebih baik membeli makanan atau minuman seadanya sebelum berangkat menuju Machu Picchu. Dari Aguas Calientes kami naik bus yang mengantar kami menuju kaki Machu Picchu. Perjalanan ini kurang lebih memakan waktu sekitar 30 menit. Di gerbang Machu Picchu sudah terdapat begitu banyak turis yang keluar masuk menuju situs terkenal ini. [caption id="attachment_123" align="alignleft" width="300" caption="Llama dan perumahan Inca"][/caption]

Melihat Machu Picchu dari foto atau video memang sangat berbeda kalau dilihat secara langsung. Machu Picchu sebenarnya tidak lebih dari sekedar reruntuhan bangunan kota tua di atas puncak gunung. Yang menarik sebenarnya adalah sejarah kota ini dan letaknya di sela-sela gunung lain yang menjulang tinggi dan curam. Rasanya seperti berada di puncak dunia. Pemandangan hijau dan awan yang menyelimuti tempat-tempat di sekitarnya membuat daya magis Machu Picchu menjadi sesuatu yang unik.
Machu Picchu sendiri berarti Gunung Tua, yakni sebuah gunung yang berada di belakang situs Machu Picchu. Tempat ini adalah tempat peristirahatan bagi bangsawan Inca. Di sini terdapat tempat pertanian, sekolah, rumah dan tempat penyembahan bagi Inti Raymi. Tempat ini susah dicapai oleh para penjajah Spanyol karena letaknya yang sulit dicapai. Saat dikejar-kejar Spanyol kaum bangsawan Inca melarikan diri dan menyembunyikan diri di sini. Daerah ini akhirnya ditinggalkan oleh orang Inca juga karena penyakit yang mereka alami.[caption id="attachment_112" align="alignright" width="300" caption="Machu Picchu"][/caption]


Tepat jam 12.30 kami memasuki situs Machu Picchu ini. Guide yang membawa kami menjelaskan sejarah Machu Picchu dan sistem kehidupan yang mereka jalankan di daerah ini. Menarik dan luar biasa. Di sini juga kita bisa temukan tanaman coca, minuman utama orang Inca. Setelah kurang lebih satu setengah jam mengikuti guide kami keluar untuk beristirahat sebentar. Setelah itu saya masuk lagi ke situs Machu Picchu untuk menapakinya mulai dari tempat yang paling tinggi menuju yang paling rendah. Di sini saya beristirahat siang sedikit di atas rumput Machu Picchu sambil menikmati indahnya alam Inca. [caption id="attachment_114" align="alignleft" width="300" caption="Machu dan Lembah Urubamba"][/caption]

Setelah beristirahat sebentar akhirnya tepat jam 4 sore kami turun dari Machu Pichu ke Aguas Calientes. Di Aguas Calientes bisa dibeli berbagai cinderamata sebagai kenangan dari Machu Picchu. Aguas Calientes terasa seperti kota kecil internasional karena semua suku bangsa bisa ditemukan di sini. Di sini saya bisa bertemu dengan turis dari Argentina, Australia, USA, Jepang, Indonesia, China, India dll. Tepat pukul 6 sore kami naik kereta untuk kembali ke Ollanta. Perjalanan malam pulang ke Ollanta tidak seramai perjalan kereta paginya, karena hampir semua turis tidur karena capeh menikmati indahnya Machu Picchu. Tepat jam 8 malam kami tiba di Ollanta dan tour kami sudah siap untuk membawa kami pulang ke Cusco di mana saya menginap. Keesokan harinya pagi-pagi saya kembali ke Lima Peru dalam penerbangan yang memakan waktu satu setengah jam.[caption id="attachment_122" align="alignright" width="300" caption="Bersama sekumpulan orang Asia di pintu masuk Machu Picchu"][/caption]

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons