Salah satu presiden yang populer di tengah masyarakatnya di Amerika Latin adalah Presiden Dilma Rousseff dari Brasil. Walaupun Brasil mengalami perkembangan ekonomi yang tidak terlalu menyakinkan tahun lalu, namun popularitasnya terus berkembang karena tindakan tegas yang diambil bagi para koruptor.
Tidak tanggung-tanggung semua rekan kerjanya bahkan mantan Presiden Lula da Silva akan diinvestigasi untuk melihat apakah dia terlibat dalam skandal pembelian suara dalam pemilihan di Kongres tahun 2005 yang lebih dikenal sebagai “Mensalao”. Sebanyak 25 orang dari 37 orang yang dituduh, baik itu politisi maupun pengusaha, sudah dijatuhi hukumannya.
Sementara perkembangan ekonomi Brasil tahun ini hanya sebesar 1,5% dan diharapkan tahun ini akan berkembang sampai 3%. Hal ini disebabkan karena model politik ekonomi yang dikembangkan di Brasil sendiri. Selama era Presiden Lula da Silva perkembangan ekonomi didasarkan pada meningkatkan konsumsi masyarakat dan bank-bank memberikan pinjaman kepada konsumen. Sekarang ini para konsumen harus membayar pinjaman yang ambil tahun-tahun sebelumnya dan tidak bisa mengkonsumsi lebih banyak lagi daripada yang diharapkan. Walaupun ekspor Brasil terus meningkat tetapi harga barang menurun.
Untuk mengubah perekonomian Brasil semakin berkembang Dilma memutuskan untuk mengembangkan sikap menabung dan investasi. Untuk mendatangkan investor maka harus menghapus beberapa aturan yang harus dibayar sangat mahal di Brasil. Aturan administratif, hukum sosial, pajak yang tinggi, kredit yang mahal dan mahalnya berbisnis di Brasil harus segera ditata kembali oleh Dilma Rousseff supaya investor tertarik untuk mengembangkan investasi mereka. Investasi di Brasil hanya berkembang sebesar 18,7% dari PBI sementara Peru sampai 30% dari PBI, Chile dan Kolombia masing-masing sebesar 27% dari PBI.
Untuk mengaktifkan kembali perekonomian, Bank Sentral Brasil telah menurunkan suku bungan supaya memperkuat kredit dan menunjang konsumsi masyarakat.. Selain itu pemerintah juga sudah menurunkan pajak penjualan mobil dan beberapa hasil produk lainnya.
Ketakutan para investor untuk berinvestasi di Brasil tidak hanya disebabkan biaya administratif yang tinggi melainkan juga karena keterlibatan pemerintah dalam kegiatan swasta yang berlebihan membuat para pengusaha pergi.
0 comments:
Post a Comment