Berdasarkan perhitungan kalender Maya, Baktun 13, manusia akan memasuki siklus kehidupan yang baru pada tanggal 21 Desember 2012. Daya magis kalender Maya ini menarik begitu banyak turis untuk mengunjungi Tikal, salah satu tempat arkeologi bangsa Maya yang masih tersisa di Guatemala. Untuk menyambut siklus kehidupan manusia yang baru ini, pemerintah Guatemala mengundang Elton John, Bruce Springsteen dan U2 untuk merayakan momen-momen magis bagi siklus kehidupan Suku Maya tersebut. Tidak mengherankan hampir 95% kamar hotel, tur dan tiket pesawat untuk mengunjungi Guatemala dan Tikal pada tanggal 21 Desember nanti sudah dipesan oleh berbagai turis dari mancanegara.
Taman Nasional Tikal (576 km2) yang terletak di Peten, bagian utara Guatemala, dideklarasikan sebagai bagian dari “Patrimonio de la Humanidad” oleh UNESCO tahun 1979. Ada berbagai cara bisa sampai ke Tikal. Ada penerbangan teratur dari Ciudad de Guatemala ke Flores. Demikian juga ada penerbangan dari Meksiko atau Belice yang langsung menuju tempat ini. Juga bisa ditemukan berbagai paket pariwisata baik dari Guatemala maupun dari negara-negara tetangga seperti Meksiko dan Belice.
Bagi para pecinta arkeologi atau sejarah Suku Maya, Taman Nasional Tikal adalah tempat yang tidak habis-habisnya untuk ditelusuri. Tikal merupakan salah satu tempat penggalian arkeologi terbesar di Amerika dan penemuan-penemuan baru selalu ditemukan di tempat ini, karena taman yang memiliki hutan lebat dan bukit atau gunung ini memiliki warisan magis Suku Maya. Tikal yang menurut banyak peneliti dihuni oleh kurang lebih 90.000 orang saat zaman keemasannya adalah ibu kota dari salah satu kerajaan Maya yang paling berkuasa, kurang lebih antara 200-900 SM. Kejayaan Suku Maya masa lampau ini masih bisa disaksikan sekarang ini seperti Templo del Gran Jaguar, Templo de la Luna (Mascaras), Templo de la Serpiente Bicéfela.
Para wisatawan bisa mengunjungi akropolis Suku Maya di Tikal di empat penjuru mata angin, di mana akan ditemukan berbagai tempat penyembahan dalam skala besar dan tempat penguburan pada penguasa Suku Maya. “La Gran Plaza” atau pusat kota dan daerah-daerah di sekitarnya menjadi jantung kehidupan kota Maya, di mana bisa disaksikan bangunan Maya yang luar biasa.
Atraksi turis lainnya yang tidak kalah menarik adalah Estelas dan Museum Sylvannus G. Morley. Museum Sylvannus G. Morley memiliki barang-barang arkeologi yang merupakan hasil penggalian yang dilakukan oleh Universitas Pennsylvania. Di sini bisa dilihat sebuah replica Ha Sawa Chaan K´awil dan berbagai replika lainnya dari batu.
Taman Nasional Tikal tidak hanya memiliki daya tarik magis arkeologi Suku Maya, melainkan juga daerah ini memiliki hutan yang kaya dengan flora dan fauna yang unik. Para wisatan juga bisa mengadakan pariwisata malam untuk merasakan denyut kehidupan binatang di wilayah ini. Banyaknya turis yang melewati tempat ini membuat binatang-binatang keluar pada malam hari. Saat pagi hari, bunyi burung dan berbagai jenis kera yang berlompatan dari satu dahan ke dahan lain menjadi nyanyian pagi bagi para wisatawan. Salah satu binatang yang menjadi ikon Tikal adalah Pizote atau Coati. Sebuah keberuntungan bagi para turis apabila mengambil gambar binatang ini karena memiliki insting yang kuat untuk pergi saat orang mengambil foto dirinya. Di daerah ini diperkirakan ada kurang lebih 400 jenis burung dan salah satu jenis yang sulit ditemukan adalah “tucán”.
Karena luas dan daya tariknya yang luar biasa, para wisatawan dihimbau supaya tidak pergi keluar dari dari zona wisata yang sudah ditetapkan supaya tidak tersesat. Karena seringkali terjadi ada turis yang tersesat di wilayah ini. Apalagi daerah wisata yang sudah ditetapkan sudah dipilih untuk menjadi tempat yang terbaik untuk menikmati indahnya wilayah ini.
Di dalam Taman Nasional Tikal sendiri terdapa 3 hotel yang jaraknya hanya sekitar 1 km dari “Gran Plaza”. Alternatif lain adalah bermalam di Pulai Flores, pulai yang terletak di danau Peten Itzá, yang merupakan impian semua wisatawan untuk tinggal di sini. Dari sini ke Tikal bisa ditempuh selama 1 jam perjalanan dengan bus. Tempat tinggal lainnya adalah Santa Elena yang tidak jauh dari Pulau Flores, sebuah kota kecil yang dihubungi dengan jembatan dari Pulau Flores.
0 comments:
Post a Comment