Saturday 17 December 2016

AMERIKA LATIN 2016: ROUESSEFF TURUN, PERJANJIAN DAMAI DI KOLOMBIA, KETIDAKPASTIAN DI KUBA DAN VENEZUELA

Tahun 2016 merupakan tahun yang penuh gejolak di Amerika Latin. Bahkan ada yang mengatakan tahun 2016 merupakan tahun penuh air mata bagi beberapa negara di kawasan ini.


Brasil yang menjadi tuan rumah Olimpiade mengalami pergolakan politik yang membuat arah politik di Brasil tidak menentu. Di tengah protes skandal korupsi, masyarakat Brasil turun ke jalan raya menuntut Dilma Rousseff turun dari jabatannya sebagai presiden.  Tanggal 17 April 2016 Dewan Perwakilan Rakyat Brasil menyetujui proses impeachment terhadap Rousseff. Dan di bulan Mei, sidang Paripurna Senat Brasil secara resmi menanggalkan status Rousseff sebagai Presiden Brasil dan diganti oleh Michel Temer, yang dituduh oleh Dilma sebagai konspirator pencopotan dirinya dari presiden. Tidak hanya Dilma, Lulo da Silva juga dibawa ke pengadilan atas skandal korupsi selama masa pemerintahannya. 

Sementara di Kolombia, Presiden Juan Manuel Santos bersama pemimpin FARC Rodrigo Londono "Timochenko" menandatangani perjanjian damai setelah berperang selama 52 tahun. Yang menyakitkan perjanjian damai tersebut ditolak oleh masyarakat Kolombia melalui sebuah referendum yang memaksa pemerintahan Santos dan FARC harus memodifikasi kembali perjanjian damai tersebut. Melihat kemajuan dalam perjanjian damai tersebut pasukan gerilya Ejercito de Liberacion Nacional (ELN) juga memulai pembicaraan dengan Presiden Santos untuk mengakhiri konflik antara mereka. Perjanjian damai antara Pemerintah dan pasukan pemberontak FARC dan ELN diakhiri dengan dinobatkannya Presiden Juan Manuel Santos sebagai orang yang pantas menerima Nobel Perdamaian tahun 2016. 

Di lautan Karibia, Kuba mengalami peristiwa sejarah yang tidak terlupakan. Bulan Maret 2016 Barack Obama mengunjungi Kuba. Sebuah kunjungan bersejarah setelah 88 tahun kepala negara Amerika Serikat tidak pernah mengunjungi negara tersebut. Kunjungan tersebut menandakan terbukanya hubungan diplomatik antara Kuba dan Amerika Serikat. Di bulan November, Kuba berkabung atas kepergian Bapak Revolusioner Kuba Fidel Castro. Kepergian Fidel Castro menandai sebuah era baru bagi Kuba untuk menentukan arah politik dan perekonomian ke depan. 

Di Venezuela krisis ekonomi dan politik semakin mencuat. Krisis barang kebutuhan dasar, inflasi yang menggila, dan penangkapan tokoh oposisi masih mewarnai Venezuela. Masyarakat oposisi menuntut supaya diadakan referendum untuk menurunkan Presiden Maduro dari kekuasaannya. Tetapi proses tersebut ditolak oleh badan pemilihan umum di negara tersebut. Situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu membuat Venezuela dicabut keanggotaanya dari MERCOSUR oleh negara-negara anggota, karena tidak memenuhi kewajibannya sebagai negara anggota. 

Meksiko mengalami guncangan politik dalam diplomasinya dengan Amerika Serikat. Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat yang adalah "anti pendatang" dari Meksiko membuat hubungan diplomatik kedua negara semakin panas. Apalagi Trump dalam kampanyenya berjanji untuk membangun tembok di perbatasan antara Meksiko dan Amerika Serikat.

Hal yang menyedihkan bagi kebanyakan fans futbol Amerika Latin adalah jatuhnya pesawat yang membawa tim sepak bola Chapecoense Brasil di Kolombia. Sebanyak 71 penumpang meninggal dan hanya 6 orang saja yang selamat. Yang menyedihkan bagi banyak orang adalah kecelakaan tersebut disebabkan oleh kurangnya persedian bahan bakar pesawat dalam perjalanan tersebut. 

Dari berbagai sumber
Benny Kalakoe
BSD


0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons