Sejak hari Senin kemarin (3 Maret 2015) Presiden Nicolaz Maduro, melalui
Menlu Venezuela Delcy Rodriguez, memerintahkan Kedutaan Amerika Serikat di Caracas
untuk mengurangi personal diplomatiknya menjadi hanya sebanyak 17 orang dalam 15 hari
ke depan. Hal tersebut disampaikannya sebagai reaksi terhadap sanksi yang
diberikan Washington kepada diplomat Venezuela di Amerika Serikat. Akhir tahun
lalu Amerika Serikat menyatakan bahwa pemerintahan Obama tidak akan takut
memberikan sanksi kepada diplomat Venezuela yang terlibat dalam berbagai aksi
kekerasan dalam menindaki aksi protes mahasiswa di Venezuela. Jumlah diplomatik
Venezuela di Amerika Serikat adalah 17 orang. Karena itu jumlah personil diplomat
Amerika Serikat di Venezuela juga harus 17 orang. Berdasarkan data pemerintahan
Venezuela, ada kurang lebih 100 orang staf diplomat Amerika Serikat di Venezuela.
Hari Sabtu lalu, Presiden Maduro menyatakan bahwa kalangan militer
Venezuela telah menangkap beberapa orang Amerika Serikat dalam kegiatan
mata-mata. Tetapi pernyataan tersebut tanpa dilanjutkan dengan bukti-bukti yang bisa
dipercaya. Sementara kemarin Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka cemas
dengan situasi Venezuela yang semakin tidak menentu.
Sejak menjadi presiden Venezuela bulan April 2013 lalu, Nicolaz Maduro
telah menuduh pihak oposisi sebagai yang bertanggungjawab dalam krisis ekonomi
yang dihadapi oleh Venezuela sekarang ini. Maduro menuduh pihak oposisi telah
melakukan “perang ekonomi” dengan bantuan Amerika Serikat untuk menghancurkan
pemerintahannya. Amerika Serikat sendiri menolak tuduhan tersebut. Sementara
pihak oposisi melihat aksi Maduro tersebut sebagai pengalihan masalah, supaya
masyarakat percaya bahwa inflasi yang kuat dan kurangnya persediaan barang
makanan di Venezuela merupakan aksi kaum oposisi dan Amerika Serikat.
Sumber: Americaeconomia
0 comments:
Post a Comment