http://www.vistazo.com |
Kejaksaan Negara Kolombia mengeluarkan keputusan untuk
menangkap para pemimpin ELN Ejército de Liberación Nacional (Pasukan
Pembebasan Nasional) karena aksi pembunuhan terhadap tiga demobilisasi FARC dan
perekrutan secara paksa anak-anak di
bawah umur untuk menjadi anggota ELN. Para pemimpin ELN yang diperintahkan
untuk ditangkap yang dikenal dengan sebutan Komando Pusat ELN adalah: Nicolás Rodríguez, alias
"Gabino", Eliécer Erlington Chamorro, alias "Antonio
García"; Israel Ramírez, alias "Pablo Beltrán"; Rafael Sierra
Granados, alias "Ramiro Vargas" dan Gustavo Aníbal Giraldo, alias
"Pablito".
Kejaksaan Kolombia menyatakan bahwa pasukan
pemberontak ELN bertanggung jawab atas kehilangan dan pembunuhan terhadap
beberapa anggota FARC (pasukan pemberontakan yang sudah berdamai dengan
pemerintahan Kolombia) dan juga atas perekrutan secara paksa terhadap 45 anak
di bawah umur. Selain itu juga ELN bertanggung jawab atas berbagai aksi yang
mengganggu komunitas adat di wilayah utara Kolombia.
Panglima militer Kolombia Jenderal Alberto
Mejia menyakini bahwa para pemimpin tertinggi ELN yang dicari berada di
Venezuela sehingga mereka tidak bisa melancarkan operasi penangkapan. Bahkan pemerintah
Kolombia menyakini bahwa pasukan ELN dibantu oleh masyarakat Venezuela sehingga
mereka memiliki kekuatan untuk melawan pasukan pemerintah.
Negara Kolombia menghadapi dua pasukan
pemberontak dalam negeri yakni FARC(Fuerzas
Armadas Revolucionarias de Colombia) dan ELN. Pemerintah Kolombia sudah
menandatangani perjanjian damai dengan FARC. Kesepakatan damai dengan ELN belum
berjalan walaupun perjanjian damai sudah diusahakan dalam setahun terakhir.
Perjanjian damai ini semakin sulit karena pasukan ELN dituduh oleh Kolombia
mendapat dukungan dari negara tetangga Venezuela. Situasi ini membuat hubungan
kedua negara semakin tegang dan perundingan damai sulit dilaksanakan.
Sumber: elcomercio.pe
BSD-Tangsel
Indonesia
0 comments:
Post a Comment