Monday 19 September 2016

PASUKAN PEMBERONTAK KOLOMBIA BEROPSI MEMBENTUK PARTAI POLITIK

Pergerakan aliran kiri di Kolombia yang diikuti dengan perjuangan bersenjata seperti FARC (Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia = Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia) dan ELN (Ejercito de Liberacion Nacional = Pasukan Pembebasan Nasional), mulai mengubah taktik perjuangan mereka dengan membentuk Partai Politik.


Perjuangan pasukan pemberontak yang melawan pemerintahan Kolombia sudah berlangsung lebih dari setengah abad (52 tahun), dan meninggalkan korban lebih dari 220.000 orang meninggal dunia. Pemerintahan Presiden Juan Manuel Santos sejak tahun 2012 mengundang pasukan pemberontak FARC, untuk menyelesaikan pertikaian yang sudah banyak memakan korban tersebut, lewat perundingan antara kedua belah pihak. Perundingan diadakan di Havana (Kuba) sebagai tempat yang netral. Hasil dari perundingan yang sudah berjalan hampir empat tahun tersebut akan ditandatangani secara resmi pada tanggal 26 September 2016 di Cartagena-Kolombia. Setelah penandatangan, semua kesepakatan perjanjian damai tersebut akan mulai berlaku sejak Oktober 2016.

Menjelang penandatanganan kesepakatan damai tersebut pemerintah Kolombia membebaskan kurang lebih 25 orang anggota FARC (19 orang laki-laki dan 6 orang perempuan) yang dijadikan tahanan politik selama ini, sebagai bagian dari proses kesepakatan damai. Pasukan pemberontak FARC juga mengadakan serangkaian perundingan yakni "Pertemuan X FARC" yang mengumpulkan semua pasukannya dan memulai sebuah perjuangan baru untuk rakyat miskin di Kolombia melalui pembentukan Partai Politik sebagai alat perjuangan mereka yang baru dan bukan senjata. Dalam orasinya pemimpin FARC menyatakan bahwa FARC menginginkan perdamaian di Kolombia. Sebuah perdamaian yang juga mendukung keadilan bagi rakyat miskin misalnya hak kepemilikan tanah bagi para petani, pendidikan yang baik bagi anak-anak, serta hak-hak kaum perempuan.

Kemauan FARC untuk membentuk Partai Politik untuk menyuarakan misi politiknya selama ini mendapat berbagai tanggapan. Banyak yang melihatnya sebagai suatu hal yang positif karena mereka ingin menunjukkan bahwa perdamaian dan demokrasi juga adalah bagian dari perjuangan FARC selama ini. Namun banyak juga yang mempertanyakannya karena tidak semua pasukan FARC yang terpecah dalam berbagai kelompok sepakat untuk membentuk Partai Politik. Dan harus diingat juga bahwa masyarakat Kolombia banyak yang takut dengan kekerasan dan kekejaman yang dilakukan pasukan FARC selama ini. Kesulitan yang dihadapi partai politik dari FARC ini nantinya adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat banyak yang sudah melihat FARC sebagai sebuah pasukan pemberontak yang kejam.

Pertemuan FARC X yang dijalankan selama seminggu ini diharapkan dapat menjamin perdamaian dan demokrasi di Kolombia. Negara yang terkenal indah dan kaya akan sumber alam ini merindukan perdamaian dan demokrasi sebagai bagian yang paling fundamental untuk menjadi negara yang makmur. Karena itu Presiden Juan Manuel Santos mengharapkan bahwa semua pasukan pemberontak tidak lagi menjadikan senjata sebagai alat perjuangan mereka melainkan perundingan demi kesejahteraan semua masyarakat di Kolombia.

BSD, 20 September 2016

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons