Tuesday 10 February 2015

TITICACA-PUNO DAN PESTA VIRGEN DE LA CANDELARIA


Anda pernah tinggal di Amerika Latin? Kalau anda pernah tinggal di Amerika Latin pasti anda sudah tahu apa yang bakal dirayakan bulan-bulan Februari atau Maret. Umumnya pada bulan Februari atau Maret wilayah ini memasuki musim panas. Dan pada saat yang sama mereka memasuki masa puasa, khususnya bagi mereka yang beragama Katolik (mayoritas orang Amerika Latin beragama Katolik). Salah satu perayaan penting menjelang masa puasa adalah perayaan “carnaval”. Karena itu tidak mengherankan, kalau anda pergi ke Amerika Latin, pasti anda akan temukan berbagai pesta karnaval di hampir semua kota.

Kalau anda ke Peru, salah satu perayaan karnaval terkenal, yang juga digabungkan dengan perayaan Pesta Pelindung Kota, adalah Pesta Virgen de Candelaria (Pesta Perawan Candelaria). Pesta Pelindung Kota Puno. Kota Puno adalah kota di perbatasan antara Peru dan Bolivia, yang terletak persis di pinggir danau Titicaca. Danau Titicaca (disebut Titikaka) terletak di ketinggian 3.812 meter di atas permukaan laut.  Danau yang memiliki luas sebesar 8562 km2 dimiliki oleh dua negara, sebanyak 56% atau sekitar 4772 km dimiliki oleh Peru dan sebanyak 44% atau sekitar 3790 km2 dimiliki oleh Bolivia. Di pinggir danau yang memiliki kedalaman sampai 281 meter ini terletak kota Puno.


Tahun 1781, kota Puno berada di bawah kekuasaan orang Spanyol. Pada saat itu suku-suku asli (pribumi) berperang melawan orang-orang Spanyol. Pemimpin pemberontak Suku Aymara yang bernama Tupac Catari mencoba mengambil alih kota Puno supaya bisa menyerang kota La Paz (ibu kota Bolivia sekarang ini). Penduduk kota Puno mencoba untuk sekuat tenaga mempertahankan kota mereka namun kekuatan mereka jauh lebih lemah daripada kekuatan pasukan Tupac Catari. Dalam keadaan tanpa harapan tersebut, mereka pergi berdoa di depan Patung Maria Virgen de Candelaria di Gereja San Juan dan mengaraknya ke luar sambil berdoa supaya dilindungi dari serangan pasukan Tupac Catari. Sepanjang malam mereka berdoa sambil mengarak patung tersebut. Pada hari berikutnya tanpa diketahui alasannya pasukan Tupac Catari meninggalkan kota Puno. Banyak yang mengatakan bahwa Pasukan Aymara di bawah pimpinan Tupac Catari melihat cahaya yang besar yang keluar dari patung yang diarak-arakan tersebut sehingga mereka tidak berani menyerangnya. Karena itu mereka menjadikan pelindung kota Puno Virgen de la Candelaria.



Perayaan karnaval dan pesta pelindung kota Puno, Virgen de la Candelaria, menjadi pesta yang besar di Peru. Dari tahun ke tahun pesta ini sangat terkenal. Tidak heran karena pesta ini Puno dikenal sebagai  “Kota Folklor Peru dan Benua America”. Ada begitu banyak turis yang datang ke wilayah ini. Mereka tidak hanya menikmati indahnya Puno dengan Danau Titicacanya, melainkan juga menikmati indahnya pesta religious dan karnaval dalam perayaan Virgen de la Candelaria. Ribuan kelompok penari, pemusik dan umat berziarah menyelimuti semua jalan utama di kota Puno.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons