Anda
pernah tinggal di Amerika Latin? Kalau anda pernah tinggal di Amerika Latin
pasti anda sudah tahu apa yang bakal dirayakan bulan-bulan Februari atau Maret.
Umumnya pada bulan Februari atau Maret wilayah ini memasuki musim panas. Dan
pada saat yang sama mereka memasuki masa puasa, khususnya bagi mereka yang
beragama Katolik (mayoritas orang Amerika Latin beragama Katolik). Salah satu
perayaan penting menjelang masa puasa adalah perayaan “carnaval”. Karena itu
tidak mengherankan, kalau anda pergi ke Amerika Latin, pasti anda akan temukan
berbagai pesta karnaval di hampir semua kota.
Kalau
anda ke Peru, salah satu perayaan karnaval terkenal, yang juga digabungkan
dengan perayaan Pesta Pelindung Kota, adalah Pesta Virgen de Candelaria (Pesta
Perawan Candelaria). Pesta Pelindung Kota Puno. Kota
Puno adalah kota di perbatasan antara Peru dan Bolivia, yang terletak persis di
pinggir danau Titicaca. Danau Titicaca (disebut Titikaka) terletak di
ketinggian 3.812 meter di atas permukaan laut.
Danau yang memiliki luas sebesar 8562 km2 dimiliki oleh dua negara,
sebanyak 56% atau sekitar 4772 km dimiliki oleh Peru dan sebanyak 44% atau
sekitar 3790 km2 dimiliki oleh Bolivia. Di pinggir danau yang memiliki
kedalaman sampai 281 meter ini terletak kota Puno.
Tahun
1781, kota Puno berada di bawah kekuasaan orang Spanyol. Pada saat itu
suku-suku asli (pribumi) berperang melawan orang-orang Spanyol. Pemimpin
pemberontak Suku Aymara yang bernama Tupac Catari mencoba mengambil alih kota
Puno supaya bisa menyerang kota La Paz (ibu kota Bolivia sekarang ini).
Penduduk kota Puno mencoba untuk sekuat tenaga mempertahankan kota mereka namun
kekuatan mereka jauh lebih lemah daripada kekuatan pasukan Tupac Catari. Dalam
keadaan tanpa harapan tersebut, mereka pergi berdoa di depan Patung Maria
Virgen de Candelaria di Gereja San Juan dan mengaraknya ke luar sambil berdoa
supaya dilindungi dari serangan pasukan Tupac Catari. Sepanjang malam mereka
berdoa sambil mengarak patung tersebut. Pada hari berikutnya tanpa diketahui
alasannya pasukan Tupac Catari meninggalkan kota Puno. Banyak yang mengatakan
bahwa Pasukan Aymara di bawah pimpinan Tupac Catari melihat cahaya yang besar
yang keluar dari patung yang diarak-arakan tersebut sehingga mereka tidak
berani menyerangnya. Karena itu mereka menjadikan pelindung kota Puno Virgen de
la Candelaria.
Perayaan
karnaval dan pesta pelindung kota Puno, Virgen de la Candelaria, menjadi pesta
yang besar di Peru. Dari tahun ke tahun pesta ini sangat terkenal. Tidak heran
karena pesta ini Puno dikenal sebagai
“Kota Folklor Peru dan Benua America”. Ada begitu banyak turis yang
datang ke wilayah ini. Mereka tidak hanya menikmati indahnya Puno dengan Danau
Titicacanya, melainkan juga menikmati indahnya pesta religious dan karnaval
dalam perayaan Virgen de la Candelaria. Ribuan kelompok penari, pemusik dan
umat berziarah menyelimuti semua jalan utama di kota Puno.
0 comments:
Post a Comment