Krisis politik yang tertuang dalam aksi kekerasan, seperti
pembunuhan, kematian tanpa sebab, penahanan karena mengambil sikap oposisi
dengan pemerintah, penekanan, tuduhan konspirasi dan merencanakan kudeta, aksi
sensor yang berlebihan dan korupsi, merupakan wajah Amerika Latin yang dikenal
secara mendunia sekarang ini di tengah perkembangan ekonomi yang semakin
menurun. Di tengah-tengah krisis politik tersebut ada secercah harapan yang
muncul. Amerika Serikat dan Kuba menormalisasi hubungan kedua negara dan
perundingan perdamaian antara pemerintahan Kolombia dan pasukan pemberontak
FARC memiliki titik terang. Di lain pihak muncul masalah baru di Paraguay,
sekelompok kecil gerilyawan EPP (Ejercicio Popular Paraguayo = Pasukan Populer
Paraguay) telah memperkuat aksi serangan mereka, bulan Januari lalu mereka
membunuh sebuah keluarga keturunan Jerman yang memiliki peternakan di Paraguay.
Aksi barbar dari organisasi kejahatan merupakan hal yang telah
biasa dialami oleh masyarakat Meksiko sejak lama. Namun baru kali ini ada
reaksi yang begitu besar dari masyarakat Meksiko, setelah 43 mahasiswa diculik
dari sebuah universitas di negara bagian Guerrero bulan September 2015 lalu,
yang sampai sekarang belum diketahui nasibnya. Walaupun pemerintah sangat
menyakini bahwa ke 43 mahasiswa tersebut dibunuh, karena mereka diserahkan ke
sebuah kelompok kartel narkotrafik, namun keluarga besar para mahasiswa
tersebut tidak surut untuk berusaha mendapatkan keadilan karena mereka melihat
ada jaringan kejahatan antara pemerintah yang berkuasa dengan kartel
narkotrafik. Kasus ini telah menghilangkan dukungan kepada pemerintahan
Presiden Enrique P Nieto yang pada saat ini membutuhkan dukungan untuk
meningkatkan perkembangan ekonomi Meksiko yang semakin menurun.
Sementara di Argentina, seorang jaksa yang bernama Alberto Nisman, ditemukan
tak bernyawa empat hari setelah dia mengumumkan bahwa Cristina Fernandez dan
beberapa orang dari pemerintahannya, terlibat dalam aksi terror anti Yahudi di
Buenos Aires beberapa tahun silam. Nisman ditemukan meninggal dengan sebuah
tembakan di kepala di apartemennya, dan di samping tubuhnya ditemukan sebuah
pistol. Kecurigaan bahwa dia meninggal karena bunuh diri sangat diragukan oleh
berbagai pihak karena begitu banyak kejanggalan atas kematiannya.
Di Chili, anak presiden Michelle Bachelet, Sebastian Davalos,
diinvestigasi oleh pihak terkait karena menggunakan pengaruh orang tuanya dalam
negosiasi pembelian rumah oleh istrinya. Davalos akhirnya menanggalkan
jabatannya sebagai direktur sebuah instansi sosial budaya dari pemerintahan
Michelle Bachelet. Namun pihak oposisi menuntut lebih dari sekedar dipecat dari
posisinya.
Di Ekuador, beberapa wartawan dan kartunis menyatakan
keresahan mereka bahwa hukum baru yang berhubungan dengan media komunikasi
membatasi kebebasan mereka untuk berekspresi.
Di Brasil, pemerintahan Dilma Rousseff, menghadapi krisis
korupsi yang dihadapi oleh perusahaan minyak negara Brasil, Petrobras. Krisis
korupsi dalam perusahaan ini tidak hanya merusak citra perusahaan tetapi juga
berpengaruh dalam perhitungan keuangan perusahaan, karena aksi korupsi
besar-besaran yang terjadi. Berdasarkan hasil investigasi aksi korupsi
Petrobras ini melibatkan berbagai pengusaha dan politikus, yang beberapa di
antaranya merupakan anggota Partai Pekerja, partai pendukung Presiden Dilma
Rousseff.
Di Venezuela, pemerintahan yang berkuasa menekan pihak oposisi
dengan memenjarakan semua pemimpin oposisi yang ada. Baru-baru ini Walikota
Caracas dimasukkan ke penjara karena dituduh “merencanakan” aksi kudeta
terhadap Pemerintahan Nicolas Maduro. Tidak hanya itu, kaum oposisi dilihat
sebagai biang kerok krisis persedian kebutuhan dasar masyarakat yang bergantung
pada impor.
Terrace Serpong, Benny Kalakoe
0 comments:
Post a Comment