Brasil,
Chile dan Peru adalah tiga negara yang dianggap paling berkembang dalam sepuluh
tahun terakhir di Amerika Latin. Namun demikian, ketiga negara tersebut
merupakan negara yang paling banyak mengalami protes sosial di Amerika Latin.
Brasil, bulan Juni 2013 dan sekarang ini, dilanda oleh protes kelas menengah
dan para guru. Harga bahan makanan dan biaya layanan publik semakin meningkat
di Brasil. Peru, bulan Juli 2013, juga diprotes oleh kelas menengah yang
meminta pengurangan pajak. Sementara Chile, sudah sejak lama, diprotes oleh
para mahasiswa sampai sekarang ini karena privatisasi pendidikan.
Pertanyaannya,
mengapa protes sosial justru terjadi di ketiga negara yang perkembangan
ekonominya justru yang paling baik di Amerika Latin? Mengapa masyarakat ketiga
negara tersebut tidak bersyukur atas perkembangan negara mereka tetapi malahan
melakukan aksi protes sosial?
Yang
jelas masyarakat turun ke jalan melakukan aksi protes bukan tanpa alasan. Ada
banyak alasan yang dibawa oleh setiap demonstran. Tetapi alasan yang paling
utama adalah perkembangan ekonomi yang kuat membuat kelas menengah membayar
pajak lebih banyak tetapi layanan publik untuk masyarakat tidak berubah atau
tetap sama.
Perkembangan
ekonomi yang membaik di ketiga negara tersebut dan di Amerika Latin umumnya
membuat jumlah kelas menengah di masyarakat semakin meningkat tajam. Pada abad
XX hanya 20% masyarakat Amerika Latin yang merupakan kelas menengah. Dan
umumnya mereka tidak bergantung secara total kepada negara. Umumnya kelas
menengah tidak diminta untuk bayar pajak dan bahkan mereka biasanya mengelak
layanan publik kecuali untuk pendidikan, kesehatan dan keamanan. Sementara
untuk energi biasanya mereka memilih industri swasta.
Antara
tahun 2003 sampai 2011 kelas menengah berkembang sebesar lebih dari 50% di
Amerika Latin. Untuk pertama kalinya jumlah kelas menengah melebih kelas
miskin. Dan untuk mencapai ini kelas media ini dibutuhkan perbaikan kualitas
hidup yang harus didukung oleh layanan publik mendasar yang baik dan efisien.
Sekarang ini kelas menengah suka atau tidak suka bergantung sama sekali dengan
layanan publik yang tidak bisa terelakkan seperti, jalan, transportasi publik,
kualitas pendidikan, layanan kesehatan, air dan udara yang bersih, keamanan
dll.
Protes
sosial yang umumnya dari kelas menengah di Brasil, Chile dan Peru menunjukkan
bahwa mereka ingin negara mereka tidak hanya memiliki perkembangan ekonomi yang
berhasil tetapi layanan publik kepada masyarakat ditelantarkan. Apakah pemerintah
di ketiga negara ini dianggap gagal dalam memperhatikan kelas menengah? Yang
jelas ketiga negara tersebut memiliki “plan pembangunan” yang jelas dan baik,
tetapi pelaksanaannya masih jauh dari yang diharapkan. Masyarakat kecil dan
menengah yang sudah mulai melek politik dan pembangunan sudah menyadari pentingnya
peran negara dalam memajukan kesejahteraan hidup mereka. Karena itu protes
sosial yang terjadi menurut Wakil Presiden Bank Dunia untuk Amerika Latin dan
Karibe, Hasan Tuluy, sebagai suatu tanda supaya pemerintah bekerja lebih keras
lagi dalam membangun dan memperhatikan kebutuhan masyarakat kelas menengah dan
miskin di Amerika Latin. Tidak hanya itu, hendaknya kue hasil pembangunan
dibagi secara adil dan merata dalam semua level kehidupan masyarakat terutama
mereka yang sangat membutuhkannya.
0 comments:
Post a Comment