PRODUKSI KOPI AMERIKA TENGAH MENURUN AKIBAT SERANGAN HAMA

Produksi kopi di beberapa negara di Amerika Tengah mengalami penurunan akibat serangan hama Hemileia Vastatrix. Hama sejenis jamur ini bukan merupakan sesuatu yang baru di Amerika Tengah. Hama ini biasanya menyerang daun kopi yang kemudian membuat buah/biji kopi semakin berkurang dan pada gilirannya akan mematikan pohon kopi tersebut. 

Hama ini ditemukan pertama kali di Afrika, lalu ditemukan di Brasil tahun 1972. Dari Brasil hama ini berkembang. Tahun 1976 ditemukan di Nicaragua, dan tahun 1981 di Kolombia lalu kemudian ditemukan hampir di seluruh wilayah Amerika Tengah dan Selatan. 

Hama ini membawa malapetaka besar; menjadi wabah besar di wilayah ini. Para ahli tanaman kopi menyatakan bahwa wabah ini menyebabkan menurunnya produksi kopi di Amerika Tengah, walaupun mereka belum bisa memastikan seberapa kerugian yang pasti. Namun mereka sudah bisa memprediksikan hasil kopi akibat serangan hama ini. Organisasi PBB di bidang FAO bidang perlindungan tanaman memperkirakan kerugian total dari panen kopi tahun 2012-2013 di Amerika Tengah berada sekitar 13-15%. Sementara Organisasi Kopi Internasional menaksir bahwa akan ada kekurangan sebanyak dua setengah juta sak kopi 60 kg dari Amerika Tengah. Kedua organisasi ini menaksirkan bahwa wilayah Amerika Tengah akan kehilangan penghasilan dari kopi sebesar US$ 600 juta. 

Negara yang paling besar mendapat kerugian akibat serangan hama ini adalah Honduras. Honduras diperkirakan akan mengalami kerugian sebesar 1,8 juta kwintal. Lalu Guatemala sebesar 650.000 kwintal, Nikaragua sebesar 600 kwintal, El Salvador sebesar 400.000 kwintal, Costa Rica sebesar 200.000 kwintal dan Panama sebesar 60.000 kwintal. Organisasi Kopi Internasional memperkirakan kerugian yang dialami Honduras sebesar 13-14% dan Costa Rica sebesar 12%. Kementerian Pertanian El Salvador menyatakan bahwa 40% dari total tanaman kopi di negaranya terinfeksi hama ini. Sementara ahli tanaman kopi dari Procafé menyatakan bahwa hampir semua tanaman kopi di El Salvador terkena hama ini. Organisasi Kopi Internasional memprediksikan bahwa Honduras  mendapat kerugian penghasilan sebesar US$ 80 juta, Costa Rica sebesar US$ 4 juta, El Salvador sebesar US$ 3 juta.

Jika hama ini sudah ada hampir lebih dari empat dekada di wilayah  Amerika Tengah, mengapa baru sekarang dampaknya dirasakan begitu besar? Beberapa ahli tanaman kopi menunjukkan bahwa perkembangan hama ini dalam beberapa tahun terakhir sangat cepat. Hal ini disebabkan oleh perubahan cuaca. Curah hujan yang begitu banyak dari biasanya menyebabkan hama ini memiliki kemampuan yang lebih besar untuk berkembang biak. Kelembaban akibat hujan terus menerus merupakan situasi yang ideal bagi hama ini untuk berkembang biak. Selain faktor cuaca, hama ini juga berkembang karena pola pemeliharaan kopi warga setempat. Harga kopi yang cukup tinggi membuat petani kopi tidak memangkas dahan-dahan kopi yang sudah seharusnya dipangkas, karena mereka ingin mendapat penghasilan kopi yang lebih banyak. Selain itu tidak ada regenerasi tanaman kopi. Pada umumnya petani kopi mengharapkan kopi dari pohon yang sama. Faktor lain yang turut menentukan juga adalah jenis tanaman kopi yang ditanam. Jenis tanaman kopi yang dipakai di Amerika Tengah kebanyakan kopi arabika, yang memiliki aroma yang sangat menarik bagi hama. Para petani tradisional yang tidak menyadari masalah ini, melihat masalah ini bukan sebagai masalah yang besar. Sehingga hama ini berkembang dengan begitu cepat. 

Menurut para ahli tanaman kopi, hama kopi ini harus segera diatasi supaya kerugian penghasilan kopi tidak semakin berkembang. Kalau sekarang sudah diambil jalan pemberantasan hama ini, maka dalam dua tahun ke depan baru bisa dilihat hasilnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor terutama cuaca. Bila jalan ini diambil maka penghasilan kopi baru akan mulai normal kembali sekitar tahun 2015. 

Posted in: Amerika Tengah,kopi,kopi arabika,produksi kopi,serangan hama kopi