Wednesday 9 January 2013

PRESIDEN EVO MORALES DAN MUJICA BESOK KE CARACAS SEMENTARA CRISTINA FERNANDEZ MEMILIH KE KUBA


Kemelut politik atas sakitnya Hugo Chavez dan karena itu tidak bisa hadir dalam acara pelantikan besok terus menghantui masyarakat Venezuela. Perdebatan konstitusional antara partai pendukung Hugo Chavez dan partai oposisi terus berkembang. Partai pendukung pemerintah yang lebih dikenal sebagai “chavismo” menghendaki supaya Hugo Chavez terus bertahta sebagai presiden walaupun tidak diambil sumpahnya besok. Sementara partai oposisi menolak kekosongan kursi kepresidenan dan karena itu harus mengikuti ketentuan konstitusi bahwa presiden untuk sementara waktu dipegang oleh Kepala Parlemen. Perdebatan ini sampai sekarang masih terus berlanjut.


Kepala Mahkamah Agung Venezuela yang juga pendukung “chavismo” menyatakan bahwa penundaan pelantikan Hugo Chavez sebagai presiden terpilih di Venezuela tidak melawan konstitusi. Karena itu pemerintahan yang sudah ada sekarang tetap terus dilanjutkan sampai dengan tanggal yang ditetapkan, saat Hugo Chavez bisa diambil sumpahnya.

Di tengah kemelut politik tersebut, Konferensi Wali Gereja Venezuela melihat inti persoalan  di Venezuela sekaran ada dalam memastikan kondisi kesehatan Hugo Chavez. Karena itu mereka mendesak supaya pemerintah segera membentuk tim medis untuk menentukan apakah kondisi kesehatan dan mental Hugo Chavez mampu meneruskan jabatannya sebagai presiden terpilih atau tidak. Ketika kondisi kesehatannya benar-benar diketahui pasti maka keputusan politik selanjutnya bisa dijalankan  sesuai dengan konstitusi yang berlaku. 

Sementara itu, Presiden Evo Morales dari Bolivia dan Presiden José Mujica dari Uruguay memutuskan akan berada di Caracas Venezuela besok tanggal 10 Januari dalam kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan Venezuela dalam rangka pelantikan Hugo Chavez sebagai presiden baru Venezuela. Sementara Presiden Argentina, Christina Fernandez, beropsi untuk terbang ke Kuba untuk menyalami Hugo Chavez secara personal.

Melihat situasi tersebut, pemimpin oposisi Venezuela Henrique Caprilles yang tidak mampu mengalahkan Chavez dalam pemilihan presiden tanggal 7 Oktober lalu meminta supaya para presiden negara-negara Amerika Latin tidak datang ke Caracas, karena kegiatan yang dilakukan pada tanggal 10 Januari besok adalah permainan politik dari partai politik yang berkuasa. Dia mengirim pesannya itu kepada presiden Ekuador, Kolombia, Argentina, Brasil dan Bolivia. Dia tidak menyebutkan Presiden Peru dan Chile.
Sementara sekelompok intelektual dan artis dari Mexico meminta kepada pemerintah Venezuela untuk menerima sebuah misi internasional yang terbang ke Kuba untuk melihat kondisi kesehatan Hugo Chavez secara independen.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons