Thursday 22 November 2012

AMERIKA SERIKAT - BRASIL: PASCA TERPILIHNYA OBAMA


Terpilihnya kembali Obama, yang mendapat dukungan dari Presiden Dilma , adalah sebuah keberuntungan juga untuk Brasil dan Amerika Latin. Mitt Romney  yang mewakili kaum elit  tentu akan melakukan politik ekonomi proteksi yang kuat yang akan mempengaruhi ekspor Brasil ke Amerika Serikat. 


Untuk diketahui, Obama mendapat dukungan dari 70% pemilih hispanik di Amerika Serikat. Memang benar bahwa dalam masa jabatan pertamanya Obama gagal memenuhi janji yang ia buat, misalnya penutupan penjara untuk tersangka teroris di Teluk Guantanamo, Kuba. Walaupun demikian, Obama mengambil kebijakan imigrasi yang lebih bersahabat bagi orang asing yang tidak memiliki dokumen di wilayah Amerika Serikat. Meskipun benar bahwa banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka karena krisis keuangan yang dimulai pada tahun 2008 dan menurunnya  pasokan lapangan kerja di Amerika Serikat. Saat ini, 7,9% dari tenaga kerja AS menganggur. Amerika Serikat membutuhkan tenaga kerja murah di sektor jasa, dan di mana mereka menemukan tenaga kerja seperti itu kalau bukan dari  Amerika Latin?

Presiden Obama dari Demokrat, tidak seperti George W. Bush dari Partai Republik, tidak pernah merasa sangat dekat dengan Presiden Lula, walaupun melihatnya sebagai “kolega”. Selain itu, perlu diingat bahwa sejak akhir masa jabatan Reagan, Gedung Putih tidak pernah memberikan perhatian yang serius dengan  Amerika Latin. Negara yang sedikit membuat Amerika Serikat “sakit kepala” adalah Hugo Chavez dari Venezuela. 

Lula harus menenangkan George W. Bush untuk menghindari intervensi di Venezuela. Meskipun banyak yang tidak bersimpati dengan Chavez, namun faktanya membuktikan bahwa hasil pemilihan demokratis dan mayoritas rakyat miskin Venezuela mendukung Hugo Chavez. Karena itu Amerika Serikat diminta untuk mendukungnya. Selain itu, juga karena alasan geoeconomis: Venezuela adalah eksportir minyak kedua terbesar ke negara Paman Sam. Karena kedekatan geografis, produk minyak bumi ini sampai di Amerika Serikat dengan harga  lebih murah daripada minyak bumi yang dibeli dari Arab Saudi yang letaknya jauh.

Hal yang paling penting dijaga oleh Amerika Serikat dengan Brasil sebenarnya adalah relasi perdagangan. Dari Januari sampai September tahun 2012, ekspor Brasil ke AS mencapai US$ 20.600 juta, dan impor produk Amerika Serikat ke Brasil US$ 24.000 juta.

Pemilihan umum tidak mengubah komposisi Kongres Amerika Serikat: Partai Republik terus memiliki mayoritas di DPR dan kaum Demokrat berkuasa di Senat. Dan Kongres memiliki kewenangan yang lebih luas dalam hal mengatur hubungan perdagangan luar negeri.

 Ada banyak kepentingan Brasil dalam hubungannya dengan Amerika Serikat. Antara lain, Angkatan Udara Amerika Serikat  baru-baru ini membatalkan pembelian 20 Super Tucano, yang dibuat oleh EMBRAER (industri pesawat terbang Brasil yang terkenal), karena tekanan dari perusahaan Amerika Serikat Hawker Beechraft. Meskipun sudah dijadwalkan tender baru dan permintaan tersebut bisa diperbaharui lagi.  Sementara itu Boeing  tertarik untuk menjual pesawat ke Brasil. Masalah lain adalah hampir 10% dari ekspor Brasil ke Amerika Serikat mendapat keuntungan dari Sistem Umum Preferences (GSP), yang tidak memberikan pajak masuk kepada produk Brasil ke Amerika Serikat. Masalahnya ada kemungkinan bahwa GSP ini akan ditinjau ulang dan ada kemungkinan Brasil akan dikeluarkan dari sistem ini. 

Tahun depan akan ada keputusan tentang "Farm Bill", yang didalamnya dibicarakan subsidi  kapas yang diproduksi di Amerika Serikat. Brasil menentang ketetapan tersebut. Baru-baru ini Brasil mencoba melawan ketetapan tersebut dengan menggugat Amerika Serikat lewat WTO (World Trade Organization) dan Brasil memenangkan kasus tersebut. Karena itu sekarang ini AS harus membayar kompensasi ke Brasil dan Amerika Serikat ingin membayar kompensasi tersebut secepat mungkin sebelum “Farm Bill”.

Juga biaya tambahan untuk etanol yang diekspor Brasil ke Amerika sudah berakhir, apalagi sekarang ada subsidi etanol yang diproduksikan oleh negara Amerika Serikat sendiri.  Akibat krisis ekonomi, tidak ada indikasi bahwa biaya tambahan akan dipraktekkan lagi. Apalagi blok pertanian di Kongres mendesak untuk melakukan langkah-langkah proteksi. Obama sejauh ini telah menunjukkan sikap terbuka dalam hal kerjasama bilateral bidang energi.

Baik pengusaha Amerika Serikat maupun  Brasil menuntut supaya pajak ganda harus berakhir. Pajak yang sudah dibayar di Brasil tidak boleh dibebankan lagi di Amerika Serikat, demikianpun sebaliknya . Tapi  untuk menjalankan metode ini sangat bergantung pada sistem pertukaran informasi dan efisiensi pajak kedua negara. Proyek ini masih terhenti di Senat Brasil.

Sampai dengan tanggal  31 Desember tahun ini, diperkirakan sekitar  1,8 juta turis Brasil akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Obama telah menyatakan keinginannya akan adanya kemungkinan untuk menghapuskan persyaratan visa masuk Amerika Serikat, tapi masalah ini masih tergantung pada beberapa perubahan atas undang-undang yang ada. Ada enam proyek di Kongres Amerika Serikat yang  mengusulkan supaya peraturan visa berakhir untuk memfasilitasi kunjungan para turis.

Dilma dan Obama seringkali sependapat dalam beberapa masalah penting internasional. Misalnya, keduanya mengkritik pemerintahan  Uni Eropa, yang siap untuk menghadapi krisis ekonomi dengan penghematan fiskal yang mengakibatkan pengangguran yang semakin banyak. Dilma dan Obama setuju untuk pergi ke Jerman dan meminta supaya Uni Eropa mengambil langkah-langkah yang penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dunia.

Satu-satunya pandangan internasional yang membedakan Dilma dan Obama adalah hubungan Amerika Serikat dengan Kuba. Brasil meminta supaya Amerika Serikat mengakhiri blokade ekonomi ke Kuba. Obama sampai saat ini masih terus memblokade Kuba, walaupun sudah mengambil sikap yang kurang agresif dibandingkan dengan para pendahulunya.  Sekarang, dengan undang-undang imigrasi baru yang mengijinkan orang-orang  Kuba untuk bepergian ke luar negeri, Amerika Serikat menghadapi masalah hangat dihadapan mereka yakni aliran imigran Kuba yang  berkat hukum yang dibuat oleh Presiden Reagan, akan dianggap sebagai warga negara Amerika Serikat hanya dengan menginjakkan kaki mereka di negara itu.

Brasil mempertahankan hubungan penuh dengan Kuba dan Amerika Serikat. Namun demikian, anggaran Amerika Serikat untuk 2013, yang akan diperdebat, mempersulit perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan negara-negara yang dianggap musuh-musuh Paman Sam, seperti Kuba dan Iran. Salah satu undang-undang yang mempersulit tersebut sudah diterapkan di Florida yang mempersulit Odebrecht, sebuah perusahaan Amerika Serikat yang terlibat dalam pembangunan pelabuhan baru di Kuba di Mariel, dekat Havana.

Sudah sejak lama Brasil berjuang untuk memiliki kursi di Dewan Keamanan dan perluasan kursi permanen di PBB. Untuk mencapai hal ini Brasil membutuhkan dukungan dari setidaknya dari lima negara anggota. Brazil memiliki dukungan dari Gedung Putih, tapi sejauh ini Obama belum menaruh perhatian yang lebih besar terhadap masalah ini.

Berhadapan dengan krisis ekonomi yang mempengaruhi Amerika Serikat, Brasil menunjukkan sikap penuh hati-hati karena ia tahu bahwa akan sangat mempengaruhi perekonomian Brasil, jika Amerika Serikat dan China akan mengurangi impor produk Brasil. Hal yang paling baik yang  bisa dibuat Brasil sekarang ini adalah mendukung Obama supaya dia bisa meningkatkan dan memperbaiki hubungan ekonomi dengan Brasil dan negara-negara di Amerika Latin. 

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons