Monday 12 December 2011

ALEJANDRO TOLEDO MENOLAK DUKUNGAN KEPADA KABINET OLLANTA YANG BARU


Alejandro Toledo memutuskan aliansi dengan Presiden Ollanta Humala. Dua anak buahnya meninggalkan kabinet Presiden Ollanta Humala dan menolak tawaran untuk mengambil bagian dalam kabinet baru pemerintahan Ollanta.
“Partai Peru Posible telah memutuskan untuk mengambil jarak dari pemerintah, tetapi bukan dari pemerintahan yang demokratis. Hari ini kita membiarkan Presiden Humala untuk membentuk kabinetnya”, kata Toledo dihadapan 21 pemimpin Partai Peru Posible. Ia juga menegaskan bahwa Peru Posible tidak akan lagi berpartisipasi dalam legislatif dan apapun dukungan yang diberikan kepada pemerintahan Ollanta itu keluar dari dukungan kehendak bebas para anggota Kongresnya.
"Dua menteri, Menteri Pertahanan, Daniel Mora dan Menteri Tenaga Kerja, Rudecindo Vega, menarik diri", kata Toledo. Menurut mantan presiden itu, Peru Posible menerima tawaran untuk bergabung dengan kabinet baru, namun keputusan partai menolaknya. "Saya sangat berterima kasih atas perhatiannya, tetapi keputusan itu sudah dibuat: Tidak, terima kasih"
Mantan presiden itu juga mengkritik kabinet Humala yang baru. Menurut Toledo, "ada kekhawatiran utama akan berkuasanya para militer." Namun, dia mengatakan keputusan itu "adalah hak" Presiden Ollanta. "Saya pikir kabinet sebelumnya mendukung dialog, konsultasi, distribusi pertumbuhan ekonomi dengan distribusi sosial, tetapi hal itu telah berubah dan sekarang kita melihat tokoh-tokoh militer lebih banyak dalam pemerintahannya," katanya.
Humala memperbaharui kabinetnya pada Minggu, 11 Desember kemarin, atas lebih dari setengah anggota kabinetnya, setelah sekitar empat bulan berkuasa di tengah-tengah protes keras, yang membuat pemerintah mengambil jalan garis keras dengan merombak pemerintahan, tapi kebijakan ekonomi tetapi dijaga.
Purnawirawan Letnan Kolonel Oscar Valdes, yang menjabat sebagai menteri dalam negeri, yang dulu merupakan instruktur Humala, akan memerintahkan Dewan Menteri, menggantikan Salomon Lerner. Sementara menteri dalam negeri baru akan diisi oleh Daniel Lozada.
Kepala Dewan Menteri ini menolak kritik Toledo dan menyangkal "militerisasi" dalam pemerintah dan menekankan bahwa Departemen Dalam Negeri dan Pertahanan berada di tangan sipil. Dia mengatakan bahwa "Orang militer dalam pemerintahan hanyalah Presiden dan saya. Saya pikir ini bukan sebuah militerisasi”, katanya dalam sebuah program TV.
Perubahan kabinet ini datang, setelah protes kuat atas proyek pertambangan tembaga-emas sebesar 4.800 juta dolar AS dari perusahaan Newmont Amerika Serikat di utara Peru, dimana pemerintah mengambil keputusan menetapkan “keadaan darurat” di wilayah yang disengketakan itu. Penolakan terus-menerus dari masyarakat menyebabkan perubahan arah dalam portofolio Energi dan Pertambangan, yang sekarang ini diperintahkan Jorge Merino menggantikan menteri sebelumnya Carlos Herrera. Menteri Energi dan Pertambangan baru ini, yang bekerja selama bertahun-tahun dalam promosi investasi pertambangan swasta, memiliki tugas untuk mencegah protes di sektor energi dan pertambangan, yang menyumbang hampir 45 miliar dolar dalam investasi untuk dekade berikut.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons