Tuesday 29 November 2011

ENERGI LISTRIK NUKLIR DI AMERIKA LATIN


Setelah tragedi nuklir Fukushima-Jepang tanggal 11 Maret 2011, industri nuklir dunia mendapat tantangan dari berbagai pihak di dunia. Jerman telah menyatakan bahwa mereka akan menghentikan semua industri nuklirnya tahun 2022, Swiss akan menutup 5 reaktor nuklirnya tahun 2034, Spanyol akan menutup sentral nuklir di Garaño tahun 2013. Namun di pihak lain China dan India belum menyatakan secara jelas apakah meneruskan proyek nuklir mereka atau tidak. Namun yang jelas tuntutan masyarakat dunia untuk menolak energi nuklir semakin meningkat. Jajak pendapat yang dibuat oleh Worldwide Independent Network of Market Research (WIN) di 47 negara menyatakan bahwa setelah peristiwa Fukushima, gelombang masyarakat menentang penggunaan energi nuklir meningkat dari 32% menjadi 43%. Di Austria misalnya 90% masyarakat menolak penggunaan energi nuklir. Sementara di Amerika Latin, hasil jajak pendapat yang dilakukan di dua negara yakni Brasil dan Colombia, tingkat penolakan penggunaan energi nuklir meningkat dari 53% menjadi 73%.

Kehadiran energi nuklir di Amerika Latin hanya berada di tiga negara yakni Argentina, Brasil dan Mexico. Jumlahnya pun sedikit bila dibandingkan dengan total energi yang dihasilkan di masing-masing negara ini. Energi nuklir menempati 1% dari total potensi energi yang ada di wilayah Amerika Latin. Berdasarkan data tahun 2007 energi nuklir Amerika Latin sebesar 1.226 Twh, yang merupakan 2,4% dari total produksi energi listrik di wilayah ini.

Setelah tragedi Fukushima-Jepang, masing-masing negara di Amerika Latin mengambil posisi yang berbeda terhadap pengembangan energi nuklir di negara mereka. Secara umum negara-negara yang memiliki energi nuklir (Argentina, Mexico dan Brasil) tetap pada perencanaan mereka semula untuk meningkatkan produktivitas energi nuklir mereka; sementara negara Chile, Ecuador dan Uruguay terus melakukan studi untuk mengimplementasikan tenaga nuklir di negara mereka; sementara Bolivia, Peru dan Venezuela sudah menutup atau menghilangkan semua rencana pembangunan energi nuklir di negara mereka.

ARGENTINA

Argentina memiliki perusahaan negara yang mengatur energi nuklir yakni: Nucleoelectrica Argentina SA yang dibentuk tahun 1994. Pusat nuklir pertama Argentina, yang juga pertama di Amerika Latin, adalah Atucha I (375 MW) yang mulai bekerja sejak tahun 1974, yang terletak kurang lebih 100 km dari ibukota Argentina, Buenos Aires. Di tempat yang sama sedang dibangun pusat energi nuklir Atucha II (745 MW). Sementara pusat energi nuklir kedua di Argentina adalah Embalse (648 MW) yang terletak di Embalse de Rio Tercero, propinsi Cordoba, kurang lebih 700 km dari Buenos Aires. Berdasarkan data yang ada dari tahun 2009, energi listrik yang dihasilkan dari tenaga nuklir tersebut mencapai 7% dari total produksi energi di Argentina.


Tahun 2006, dimulailah Plan Estratégico del Sector Nuclear Argentino yang meratifikasi keputusan untuk melanjutkan pembangunan energi listrik nuklir Atucha II dan pertambangan uranium dan pengayaannya. Argentina tidak hanya memiliki mesin reaktor nuklir tetapi juga telah mengembangkan teknologi pabrik reaktor nuklir untuk investigasi dan percobaan. Beberapa negara seperti Argelia, Australia, Mesir dan Peru adalah rekan Argentina dalam hal penciptaan energi nuklir. Bulan Mei 2010 Komisi Nasional Energi Atom dan pemerintahan propinsi Formosa Argentina telah menandatangani pembangunan reaktor nuklir sebesar 150 MW di daerah ini. Sejak perisitiwa Fukushima belum ada keputusan yang jelas untuk melihat kembali semua perjanjian nuklir ini di Argentina.

BRASIL

Urusan energi listrik tenaga nuklir di Brasil berada di tangan perusahaan Eletronuclear anak perusahaan Eletrobras. Pusat reaktor nuklir di Almirante Alvaro Alberto yang berada di daerah Angra dos Reis memiliki dua reaktor nuklir yang sedang beroperasi (Angra 1 dan Angra 2) dan sedang dibangun reaktor nuklir ketiga (Angra 3). Angra 1 mulai beroperasi sejak tahun 1985 dengan kapasitas 657 MW. Angra 2 mulai beroperasi sejak tahun 2000 dengan kapasitas 1350 MW. Pembangunan Angra 3 dimulai sejak bulan Juni 2010, yang menurut rencana akan selesai dibangun 5 tahun akan datang, dengan kapasitas sebesar 1405 MW. Tahun 2009 energi listrik reaktor nuklir Brasil mewakili 2,5% dari total produksi energi listrik di Brasil, berdasarkan laporan laporan Menteri Energi dan Pertambangan Brasil.


Bulan Juni 2008, Pemerintahan Federal membentuk Panitia Pembangunan Program Nuklir Brasil yang merencanakan sampai tahun 2025 reaktor nuklir Brasil akan mampu memberikan pasokan energi listrik sebesar 4.000 MW, dengan membangun 4 reaktor nuklir baru sebesar 1000 MW.

Tragedi nuklir Fukushima nampaknya tidak memberikan dampak apa-apa bagi program nuklir Brasil. Menlu Brasil Antonio de Aguiar Patriota menyatakan kepada pers bahwa krisis nuklir Jepang tidak akan menghentikan semua program nuklirnya karena krisis nuklir di Jepang. Sementara Menteri Pertambangan dan Energi, Edison Lobao, menggarisbawahi bahwa kemungkinan penundaan empat reaktor nuklir baru seperti yang direncanakan. Namun keinginannya ini ditolak oleh Kepala Senat José Sarney yang mengatakan bahwa energi listrik tenaga nuklir sangat dibutuhkan di Brasil.

Catatan:

Tanggal 22 Februari 2008, Brasil dan Argentina menandatangani sebuah deklarasi bersama yang menyatakan meningkatkan kerjasama bilateral dalam bidang nuklir. Kerjasama ini dibentuk dalam sebuah organisasi yang disebut Komisi Binasional Energi Nuklir (COBEN), yang merupakan gabungan dari Komisi Nasional Energi Atom Argentina (CNEA) dan Komisi Nasional Energi Nuklir Brasil (CNEN). Sejak saat itu kedua negara sering melakukan kerjasama dalam bidang pengembangan energi nuklir.

Tahun 2009 melalui Deklarasi Bersama Kerjasama Nuklir yang dilakukan di San Juan oleh Presiden Inácio Lula da Silva dan Cristina Fernandez de Kirchner, menginstruksikan COBEN untuk mengintensifikasikan usaha implementasi proyek kerjasama dan integrasi sebagai prioritas dalam meningkatkan kerjasama bilateral dalam bidang penggunaan energi nuklir bagi perdamaian, khususnya pengembangan bersama sebuah reaktor investigasi multifungsi.

Tanggal 31 Januari 2011, dalam kunjungan Presiden Dilma Rousseff ke Argentina ditandatangani sebuah deklarasi untuk memfasilitasi kerja CNEA dan CNEN dalam Proyek Nuklir Baru Untuk Investigasi Multifungsi bagi kedua negara.

MEXICO

Mexico memiliki reaktor nuklir di Alto Lucero de Gutiérrez Barrios, di negara bagian Veracruz. Komisi Federal de Electricidad (CFE) memiliki Pusat Nuklir Laguna Verde. Pusat nuklir ini memiliki dua generator dengan masing-masing memiliki kekuatan 682,5 MW. Keduanya beroperasi sejak tahun 1990 dan 1995. Tahun 2007, CFE mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan kapasitas nuklir mereka sebesar 20%. Proses peningkatan kapasitas ini akan dilakukan oleh perusahaan Spanyol Iberdrola. Berdasarkan data yang ada, Pusat Nuklir Laguna Verde memberikan 2,4% dari total energy listrik yang digunakan Mexico.


Badan Strategi Energi Nasional, yang diresmikan tahun 2010, memperkenalkan energi nuklir sebagai energi bersih dan membentuk studi khusus untuk memperbesar penggunaan energi nuklir di Mexico. Setelah tragedi nuklir Fukushima, Badan Perencanaan Energi dan Pengembangan Teknologi dari Kementerian Energi, Carlos Petersen dan Vom Bauer menyatakan bahwa walaupun belum ada keputusan untuk membangun pusat nuklir baru di Mexico, tetapi studi tentang penggunaan energi nuklir tetap terus dijalankan. Sementara Ricardo Cordoba, Sekretaris Keamanan Nuklir dari Komisi Federal de Electricidad menyatakan bahwa energi nuklir masih diperlukan sebagai sumber energi bersih.

Sumber berita:
1. http://www.olade.org.ec/publicacion/informe-de-estadisticas-energeticas-2007
2. http://energia3.mecon.gov.ar/home/
3. http://www.eletronuclear.gov.br
4. http://npsglobal.org/esp/noticias/140-usos-pacificos-de-la-energia-nuclear/1092-acuerdo-nuclear-argentina-brasil-visita-oficial-dilma-roussef.html
5. http://www.energia.gob.mx/portal/subsecretaria_de_planeacion_energetica_y_desarollo_tecnologico.html

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons