Tuesday 25 October 2011

RESOLUSI PBB SEPAKAT UNTUK MENGHENTIKAN EMBARGO EKONOMI AMERIKA SERIKAT KE CUBA


Dalam voting yang dilakukan di PBB tentang embargo ekonomi ke Cuba, hanya Amerika Serikat dan Israel yang mendukung embargo ekonomi ke Cuba. Semua negara lain menolak, kecuali Micronesia, Palau dan Kepulauan Marshall yang tidak menunjukkan sikap mereka. Setelah melihat hasil ini, wakil Amerika Serikat dihadapan PBB, Ron Godard mengatakan bahwa resolusi yang dibuat PBB itu “membingungkan” dan menyatakan bahwa masalah embargo ini adalah masalah “bilateral” antara negara Amerika Serikat dan Cuba. “Tujuan kami adalah menciptakan sebuah lingkungan yang lebih terbuka di Cuba, memperbaiki rekor hak-hak asasi manusia dan kebebasan sebagai hal yang fundamental di Cuba”, kata Godard.

Voting itu sendiri dilakukan setelah dilakukan seminar untuk menolak embargo Amerika Serikat yang sudah dimulai sejak tahun 1962 tersebut. Menteri Luar Negeri Cuba, Bruno Rodríguez, mengatakan “kerugian ekonomi langsung terhadap masyarakat Cuba melebihi US$ 975.000 juta akibat embargo ekonomi ini”.

Voting untuk menolak embargo ekonomi Amerika Serikat terhadap Cuba sudah pernah dilakukan tahun 1991. Dua puluh tahun setelahnya, hal yang sama masih saja dipertahankan. Menlu Cuba, Rodriguez, menyatakan bahwa “Amerika Serikat tidak akan pernah bisa mencapai tujuan mereka untuk menghancurkan pemerintahan revolusioner Cuba. Cuba akan mengubah apa yang seharus diubah tetapi dalam konteks revolusi dan sosialisme: lebih revolusioner dan sosialisme. Yang tidak pernah akan berubah adalah politik agresi Amerika Serikat”, katanya.

Pembicara lain dalam seminar di PBB tersebut adalah diplomat dari Uruguay, Venezuela dan Argentina. Diego Limeres, wakil dari Argentina mengatakan bahwa walaupun Obama berjanji untuk melakukan perubahan politik dengan Cuba, tetapi kenyataannya perubahan itu tidak pernah ada. Embargo tetap terus dilakukan Amerika.

Sementara Duta Besar Uruguay di PBB, Jose Luis Cancela, yang berbicara atas nama MERCOSUR, mengatakan bahwa embargo atas Cuba atalah sebuah contoh politik ketinggalan zaman yang tidak memiliki tempat lagi dalam zaman sekarang.

Sebelum melakukan voting, mantan presiden Cuba, Fidel Castro, yang sudah berumur 85 tahun dan meninggalkan jabatannya sebagai presiden tahun 2006 karena masalah kesehatan, telah menunjukkan komitmennya dalam sebuah artikel di koran lokal bahwa resolusi PBB akan mengakhiri embargo “kriminal” dan sistim kapitalis yang membuat kehidupan manusia terancam.

Sumber: http://america.infobae.com/notas/36477-La-ONU-volvio-a-pedir-el-fin-del-embargo-a-Cuba

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons