Monday 10 October 2011

PERINGATAN KEMATIAN CHE GUEVARA: KOMANDANTE PEMBAWA HARAPAN BAGI AMERIKA

Tanggal 9 Oktober 1967 merupakan titik nadir perjuangan Che Guevara di dunia ini. Tepatnya di La Higuera di Bolivia. Tidak mengherankan, beberapa pekerja internasional dari Cuba di tempat kematian Che menyatakan, “Komandante Ernesto Che Guevara hilang secara fisik di tempat yang sederhana ini. Tetapi dari kampung di pegunungan Andina ini, muncul ide dan nilai-nilai mistik revolusi yang menyebar di seluruh bumi sampai-sampai menjadi suatu harapan dunia”.

Bagi para pekerja internasional dari Cuba, Che Guevara gerilyawan, dokter, negarawan, ekonom dan penulis, selalu hadir dalam setiap misi internasional yang mereka lakukan, baik dalam kesehatan, pendidikan, pekerja sosial, teknik atau diplomat di mana saja mereka berada.

Di La Higuera inilah, Annia Aguirre dan Hubert Portillo, sepasang dokter suami-istri yang berasal dari provinsi Guantanamo melakukan misi kesehatan mereka. Di kampung yang sederhana ini terdapat 795 penduduk yang terbentuk dalam 10 komunitas; yang sebagian besarnya harus dikunjungi dengan jalan kaki atau naik kuda.

Menjadi seorang dokter internasional di La Higuera bagi Portillo, adalah sebuah kehormatan untuk semua yang bersemangat revolusioner khususnya bagi orang Cuba; karena di tempat ini meninggalnya figur Pahlawan Gerilyawan Che Guevara, yang membuat orang Cuba merasa menjadi bagian dari sejarah dan perjuangannya.

“Bekerja di sini memberikan semangat bahwa kami sedang menghidupkan kembali mimpi dan cita-citanya, melakukan pekerjaan internasional ini seperti apa yang dia katakan, menempatkan diri kita sendiri untuk mewujudkan cita-cita itu”.

Bersama dengan Aguirre dan Portillo, terdapat juga ratusan orang pekerja internasional baik dari Cuba maupun dari negara lain yang dipekerjakan di Bolivia. Mereka umumnya bekerja dalam bidang kesehatan, pendidikan atau bidang sosial lainnya.

Di perkampungan La Higuerra ini setiap tahun diadakan dua peringatan penting yakni tanggal 14 Oktober, hari kelahiran Che Guevara dan tanggal 7,8 dan 9 Oktober hari-hari untuk memperingati pembunuhan Che Guevara yang meninggal karena perintah CIA.

Tahun 1997, 30 tahun setelah kematiannya, jenasah Che Guevara dan teman-temannya ditemukan di sebuah jalan setapak di Vallegrande. Tahun itu juga, jenasah Che Guevara dibawa ke Cuba dan sejak saat itu masyarakat di Provinsi Santa Clara menjaganya dan melakukan upacara peringatan atas perjuangan dan kematiannya.

Juga di sebuah kabupaten di Bolivia, dengan kekuatan masyarakat umum, dibangun sebuah kuburan untuk memperingati Che Guevara dan teman-temannya, yang semangat revolusionernya patut dijadikan contoh. Tempat yang juga sering dikunjungi untuk mengenang Che Guevara adalah Rumah Sakit Señor de Malta, di mana jenasahnya ditunjukkan kepada masyarakat tahun 1967. Tahun ini, acara peringatan atas perjuangan Che Guevara dilaksanakan di tempat ini. Dalam sebuah peringatan di tempat ini, Duta Besar Cuba di Bolivia, Rafael Dausá, menyatakan bahwa relawan sosial internasional di Bolivia mestinya ditambah, terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan.

“Kami hadir dalam kesempatan bersejarah ini, membantu masyarakat Bolivia, untuk menolong Revolusi dan proses perubahan yang dipimpin oleh Evo Morales, yang sekarang ini sedang diserang oleh pihak oposisi baik dari dalam maupun dari luar negeri”, katanya.

Dia juga meminta kepada mereka yang hadir supaya mempertahankan Revolusi Demokratik dan kebudayaan dan kepemimpinan Evo Morales dengan memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, program pendidikan dan proyek perkebunan tebu yang memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Amerika. “Hanya dengan cara itu, Che Guevara akan bangga berada bersama kita”, kata Dubes Cuba di Bolivia.

Sementara beberapa orang Bolivia, Rodrigo Lea, Boris Lara dan Hugo Mamami, mahasiswa dari Sekolah Amerika Latin di bidang Ilmu Kesehatan La Havana, yang nanti akan tamat bersama dengan 1400 orang teman lainnya, menyatakan bahwa mereka datang ke tempat ini untuk melihat kembali jejak-jejak pemberontakan Che, jauh daripada sekedar mendengar atau membaca legenda tentangnya.

Mereka menyatakan bahwa keterlibatan mereka dalam acara ini membuat mereka semakin matang sebagai pribadi dan merasakan bahwa perubahan sosial itu bisa terjadi di masyarakat kalau mau terlibat dalam aksi. Juga dua orang pemuda asal Jerman, Stefan Reinhard dan Laura Hoos, yang baru saja tiba di La Paz sebagai relawan sosial menggarisbawahi semangat Che untuk berjuang demi pembebasan masyarakat lain. Sementara Martin Nielsen dari Denmark menyatakan bahwa hanya di Bolivia bisa dihargai secara nyata dan sungguh-sungguh penghargaan yang benar kepada gerilyawan dan perjuangan Che. Sedangkan Herves dari Prancis menyatakan bahwa Che Guevara adalah simbol harapan di benua ini untuk melawan kapitalisme dan neoliberalisme.

Sumber: http://www.prensa-latina.cu/index.php?option=com_content&task=view&id=372805&Itemid=1

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons