Wednesday 12 October 2011

DEMONSTRASI MAHASISWA CHILE DAN TEKANAN PRESIDEN PIÑERA

Dalam lima bulan terakhir, Chile menunjukkan kepada dunia kekuatan pelajar dan mahasiswanya untuk menciptakan sebuah pendidikan yang lebih popular dan tidak eksklusif; sebuah pendidikan yang berkualitas untuk semua orang.

Seperti dalam semua demonstrasi, aksi para mahasiswa ini menimbulkan pro dan kontra bagi masyarakat. Aksi mereka menduduki bangunan sekolah atau bangunan-bangunan lainnya menimbulkan perdebatan di masyarakat. Karena itu tidak mengherankan bahwa pemerintahan Presiden Sebastian Piñera akan mengusulkan untuk membuat sebuah undang-undang baru yang membawa ke “penjara” semua aksi menduduki sebuah bangunan, baik itu bangunan sekolah, terminal, supermarket dll. Dengan hukum ini diharapkan aksi para mahasiswa bisa dikontrol dan diatasi.

“Mereka yang mencoba merusak ketenangan dan kehidupan normal masyarakat atau berlawanan dengan kepentingan publik atau swasta akan berhadapan dengan sebuah hukum yang keras dan tegas, supaya ada hukum bai mereka yang melakukan aksi kriminal seperti ini”, kata Presiden Piñera.
Pernyataan ini dilakukan oleh Piñera tiga hari setelah pertemuannya dengan para mahasiswa tidak menghasilkan apa-apa. Demonstrasi para mahasiswa ini telah menurunkan pamor Presiden Piñera dihadapan masyarakat dan 89% masyarakat mendukung aksi para mahasiswa di Chile.

Para mahasiswa melihat hukum ini sebagai tekanan terhadap aksi para mahasiswa. Giorgio Jackson, juru bicara dari Pergerakan Mahasiswa Universitas Catolica Chile menyatakan bahwa, pendudukan gedung sekolah dan tempat-tempat lainnya dilakukan dengan cara damai; dan susah dimengerti mengapa cara-cara yang damai ini harus diberi hukuman dengan 541 hari sampai 3 tahun penjara oleh produk hukum Piñera.

Kepala Konfederasi Mahasiswa Chile (CONFECH) tidak bisa membayangkan bahwa cara-cara yang dilakukan oleh Piñera adalah cara-cara zaman Pinochet. “Dalam beberapa hal kita akhirnya kembali kepada situasi teror yang dibuat oleh Negara, dan sudah pasti akan datang penangkapan, penyiksaan, penekanan, dan infiltrasi dalam semua aksi demonstrasi. Dan tidak bisa dimengerti bahwa aksi pendudukan sebuah sekolah atau institusi publik akan dilihat sebagai sebuah aksi kejahatan dan harus dihukum”.

Sumber:

http://www.prensamercosur.com.ar/apm/tapa.php
http://www.alainet.org/active/50064

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons