Tuesday 16 August 2011

Bolivia: PETANI INDIGENA MELAKUKAN LONGMARCH SEJAUH 600 KM UNTUK MEMPROTES PEMBANGUNAN JALAN RAYA DI WILAYAH MEREKA


Sebanyak 600 orang petani indigena, dari kota Trinidad di wilayah Amazon Bolivia, melakukan perjalanan sepanjang 600 km, selama 40 hari, menuju La Paz (ibu kota Bolivia), untuk melakukan aksi protes (demonstrasi) atas pembangunan jalan raya sepanjang 300 km yang akan memotong daerah Taman Nasional Isiboro Sécure.

Taman ekologis seluas 12.000 km2 tersebut, terletak di pusat negara Bolivia. Di taman ini hidup kurang lebih 50.000 orang indígena (masyarakat asli/pribumi), dan merupakan tempat berlindung binatang-binatang langkah di Bolivia. Para penduduk pribumi menolak rute jalan raya ini karena akan mengganggu kehidupan, tumbuhan dan sungai yang ada di taman ini. Mereka takut bahwa kebudayaan dan kehidupan tradisional yang mereka miliki seperti memancing, berburuh dan bertani akan hilang karena adanya jalan raya.

Sementara itu, Wakil Presiden Bolivia, Álvaro Garcia, mengatakan bahwa opini pembangunan jalan raya yang bisa merusakkan hutan, terlalu dibesar-besarkan. Dia akan melakukan konsultasi dengan masyarakat indígena tentang bahaya lingkungan hidup yang akan terjadi dari proyek ini. Namun demikian, García menyatakan bahwa jalan raya tersebut akan tetap dibangun karena merupakan kebutuhan nasional. Proyek yang ditolak oleh masyarakat indígena ini adalah proyek jalan yang menghubungkan daerah Andes dan Amazon, dari Bolivia ke Brasil. Menurut pemerintah, tujuan proyek ini adalah memajukan daerah-daerah Andes dan Amazon yang masih terisolir karena tidak memiliki jalan raya. Sementara penduduk urban dari daerah tersebut mendukung proyek ini sambil berharap bahwa dengan jalan raya tersebut kehidupan mereka akan semakin lebih baik dan diperhatikan.

Presiden Evo Morales, yang terkenal sangat ekologis dan pro penduduk indígena, dalam kasus ini tetap mengambil posisi untuk meneruskan proyek ini. Namun dia mendukung untuk mengadakan dialog dengan masyarakat indígena tentang jalan-jalan alternatif yang bisa dibangun untuk menghindari masalah ini. Proyek yang didukung dengan pinjaman sebesar US$ 450 juta dari Brasil ini, bisa mengubah situasi jalan raya di Bolivia, yang menurut banyak orang merupakan jalan raya yang paling berbahaya di dunia.
.


Berdasarkan data resmi dari pemerintah, ribuan orang meninggal setiap tahun karena kecelakaan jalan raya di negara ini. Sekitar 40.000 orang terluka dan 5.000 di antaranya cacat seumur hidup. Di Bolivia terdapat rute jalan raya yang paling berbahaya di dunia, yang terletak di bagian utara negara tersebut, yang bernama “El Camino de la Muerte” (Jalan Kematian). Rute yang berbahaya ini kurang lebih sepanjang 80 km, salah satu bagiannya adalah jurang sedalam kurang lebih 800 meter, dan sebelahnya adalah tembok batu. Orang-orang Bolivia masih menggunakan jalan ini, karena tidak ada alternatif lain. Di jalan ini saja, rata-rata ada 200 kecelakaan dan 90 meninggal setiap tahunnya

Sumber : http://actualidad.rt.com/actualidad/america_latina/issue_28380.html

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons